Manchester City, Netizen Ingin Gelar Juara The Citizen Didepak Premier League

skorbolaindonesia.com – Sidang Manchester City yang ditunggu-tunggu akhirnya dimulai. Kasus dugaan pelanggaran aturan keuangan yang menjerat raksasa Premier League tersebut telah mencuri perhatian banyak pihak, mulai dari fans sepak bola hingga para pakar hukum olahraga. Netizen, dengan segala opininya, turut memperkeruh suasana, sebagian besar menuntut agar gelar juara yang pernah diraih Manchester City dilucuti dan tim tersebut didepak keluar dari Premier League.

Manchester City, yang telah mendominasi sepak bola Inggris dalam beberapa tahun terakhir, menghadapi ancaman serius terkait dugaan pelanggaran aturan Financial Fair Play (FFP). Laporan yang dirilis oleh Premier League menunjukkan adanya kemungkinan manipulasi laporan keuangan, terutama terkait pengeluaran dan pendapatan klub. Tuduhan ini bukan kali pertama dilayangkan kepada The Citizens, tetapi kali ini, tuntutannya jauh lebih berat.

Manchester City

Latar Belakang Kasus

Manchester City mulai dicurigai melanggar aturan keuangan sejak awal 2020 ketika UEFA menjatuhkan sanksi berupa larangan tampil di kompetisi Eropa selama dua tahun. Namun, setelah melalui proses banding di Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS), hukuman tersebut dibatalkan. Meski demikian, Premier League terus menyelidiki dugaan pelanggaran yang terjadi, dengan fokus pada laporan keuangan klub selama periode 2009 hingga 2018.

Beberapa tuduhan yang dilayangkan mencakup laporan pendapatan sponsor yang dinilai tidak wajar serta pengeluaran gaji pemain yang tidak sesuai dengan catatan keuangan resmi. Jika tuduhan ini terbukti benar, Manchester City akan menghadapi hukuman berat, termasuk pengurangan poin, pencabutan gelar, hingga didepak dari Premier League.

 

Reaksi Netizen: Tuntutan Pelucutan Gelar

Seiring dengan dimulainya sidang, reaksi publik, terutama di media sosial, menjadi sangat keras. Banyak netizen yang merasa bahwa Manchester City telah mencederai integritas sepak bola Inggris dengan cara curang dalam membangun skuad mahal mereka. Mereka menganggap bahwa tim seperti Manchester City, yang mengandalkan kekuatan finansial besar, telah merusak persaingan yang adil di Premier League.

Salah satu tuntutan yang paling sering disuarakan adalah pelucutan gelar juara yang diraih oleh Manchester City selama periode yang diselidiki. Selama dekade tersebut, memenangkan beberapa gelar Premier League dan piala domestik lainnya. Netizen berpendapat bahwa jika terbukti melanggar aturan, mereka tidak layak mendapatkan penghargaan tersebut.

“Buat apa ada aturan kalau mereka yang melanggarnya bisa lolos begitu saja? Semua gelar Manchester City harus dicabut,” tulis salah satu netizen di Twitter, yang kemudian viral dan mendapat ribuan dukungan. Banyak pengguna media sosial merasa bahwa gelar juara Premier League yang diraih di masa-masa tersebut tidak sah dan menginginkan agar gelar tersebut diberikan kepada tim lain yang finis di posisi kedua, misalnya Liverpool atau Manchester United.

 

Desakan untuk Didepak dari Premier League

Tidak hanya pelucutan gelar, beberapa netizen bahkan mengusulkan hukuman yang lebih ekstrem, yaitu mengeluarkan Manchester City dari Premier League. Ide ini muncul dari ketidakpuasan banyak fans sepak bola yang merasa bahwa dominasi finansial City telah merusak daya saing liga.

“Mereka seharusnya dikeluarkan dari Premier League. Tidak ada ruang untuk tim yang tidak bisa bermain dengan aturan yang sama seperti tim lainnya,” ujar salah satu pengguna Facebook dalam diskusi kelompok fans Premier League. Komentar-komentar serupa tersebar di berbagai forum dan grup sepak bola di seluruh dunia.

Skenario di mana Manchester City didepak dari Premier League memang terlihat dramatis, tetapi tidak sepenuhnya mustahil. Jika Premier League merasa bahwa pelanggaran yang dilakukan City sangat serius, mereka memiliki kewenangan untuk menjatuhkan hukuman terberat. Namun, ini tentu saja akan menjadi preseden besar dalam sejarah sepak bola Inggris, dan konsekuensinya akan sangat luas, baik secara finansial maupun kompetitif.

Baca Juga:

Proses Sidang dan Potensi Sanksi

Sidang yang sedang berlangsung ini akan menjadi sangat kompleks dan memakan waktu. Prosesnya tidak hanya melibatkan Premier League, tetapi juga ahli keuangan, auditor independen, dan pengacara yang berpengalaman di bidang hukum olahraga. Manchester City sendiri tetap berpegang pada argumen bahwa mereka tidak melakukan pelanggaran dan telah mematuhi semua aturan yang berlaku.

Namun, jika terbukti bersalah, ada beberapa sanksi yang mungkin akan dijatuhkan. Berikut adalah beberapa kemungkinan hukuman yang bisa diterima Manchester City:

  • Pengurangan Poin

Ini adalah sanksi yang paling mungkin terjadi jika City terbukti bersalah. Pengurangan poin akan langsung berdampak pada posisi mereka di klasemen saat ini. Dalam skenario ekstrem, pengurangan poin bisa membuat City terdegradasi ke divisi bawah.

  • Denda Besar

Sanksi finansial bisa menjadi opsi lain, di mana City akan dikenakan denda dalam jumlah yang sangat besar sebagai kompensasi atas pelanggaran yang dilakukan. Namun, banyak yang berpendapat bahwa denda saja tidak cukup sebagai hukuman, mengingat kekuatan finansial City.

  • Pelucutan Gelar

Seperti yang diinginkan oleh banyak netizen, pelucutan gelar bisa menjadi hukuman lain. Gelar-gelar yang diraih oleh Manchester City selama periode yang diselidiki mungkin akan dibatalkan jika mereka terbukti melakukan pelanggaran berat.

  • Larangan Tampil di Kompetisi Eropa

Meskipun Manchester City telah lolos dari hukuman UEFA sebelumnya, Premier League memiliki wewenang untuk melarang klub berpartisipasi di kompetisi Eropa jika mereka terbukti melanggar aturan domestik.

Areaslots mainkan slot bonus no limit, tanpa kendala lag

  • Dikeluarkan dari Premier League

Ini adalah sanksi paling ekstrem yang bisa dijatuhkan. Jika Premier League merasa bahwa pelanggaran yang dilakukan City sangat parah dan merusak integritas liga, mereka bisa memutuskan untuk mengeluarkan klub tersebut dari liga.

 

Ratna Devi adalah seorang profesional di bidang manajemen bisnis dengan pengalaman lebih dari 15 tahun. Setelah menyelesaikan pendidikan S1 di bidang Ekonomi di Universitas Indonesia, Ratna melanjutkan studi S2 di Universitas Gadjah Mada. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat dan semangat untuk terus belajar, Ratna telah membangun karier yang cemerlang di berbagai perusahaan ternama di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *