skorbolaindonesia – AC Milan adalah salah satu klub paling sukses dalam sejarah sepak bola Eropa. Dengan sejarah panjang yang dipenuhi prestasi, klub asal Italia ini telah mengangkat trofi Liga Champions sebanyak tujuh kali. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, dominasi mereka di kompetisi elite Eropa telah meredup. Lantas, kapan terakhir kali AC Milan meraih gelar Liga Champions?
2006/2007: Gelar Liga Champions Ketujuh AC Milan
Terakhir kali AC Milan memenangkan Liga Champions adalah pada musim 2006/2007. Di bawah asuhan pelatih legendaris Carlo Ancelotti, Rossoneri berhasil menaklukkan Liverpool di final yang berlangsung di Stadion Olimpiade Athena, Yunani, pada 23 Mei 2007. Kemenangan ini sangat istimewa karena akhirnya bisa membalas kekalahan dramatis yang mereka alami dari Liverpool di final Liga Champions 2005 di Istanbul.
Perjalanan AC Milan di Liga Champions 2006/2007
AC Milan memulai musim Liga Champions 2006/2007 dengan penuh ambisi. Mereka tergabung dalam Grup H bersama Lille, AEK Athens, dan Anderlecht. lolos ke babak 16 besar sebagai juara grup dengan performa yang cukup solid.
Di fase knockout, menghadapi lawan-lawan tangguh:
- Babak 16 besar: AC Milan vs Celtic (Aggregate 1-0)
- Perempat final: AC Milan vs Bayern Munich (Aggregate 4-2)
- Semifinal: AC Milan vs Manchester United (Aggregate 5-3)
Pada final melawan Liverpool, Filippo Inzaghi menjadi pahlawan dengan mencetak dua gol yang memastikan kemenangan 2-1 bagi AC Milan. Gol balasan Liverpool dicetak oleh Dirk Kuyt pada menit ke-89, tetapi sudah terlambat untuk mengubah hasil pertandingan. Dengan kemenangan ini, AC Milan mengangkat trofi Liga Champions untuk ketujuh kalinya dalam sejarah mereka.
Pemain Kunci dalam Kemenangan 2007
Keberhasilan AC Milan dalam memenangkan Liga Champions 2006/2007 tidak lepas dari peran beberapa pemain kunci, seperti:
- Filippo Inzaghi – Pencetak dua gol di final, yang menunjukkan insting predatornya di kotak penalti.
- Kaka – Pemain terbaik dunia pada saat itu, yang memberikan banyak kontribusi sepanjang turnamen dengan gol dan assist-nya.
- Andrea Pirlo – Arsitek serangan yang mampu mengatur tempo permainan dengan visi dan akurasi umpannya.
- Paolo Maldini – Sang kapten yang memimpin lini belakang dengan pengalaman dan ketenangannya.
- Clarence Seedorf – Pemain dengan pengalaman tinggi yang turut berperan dalam kesuksesan AC Milan di kompetisi Eropa.
Baca Juga:
- Liverpool Bisa Terpeleset, Arsenal Masih Punya Harapan Juara Premier League!
- Manchester United Terpuruk itu Salah Pemainnya, Bukan Pelatihnya!
Kehidupan Setelah 2007: Penurunan Performa di Liga Champions
Sejak kemenangan di Athena, AC Milan mengalami kesulitan untuk mempertahankan dominasinya di Liga Champions. Beberapa faktor yang menyebabkan kesulitan bersaing di level tertinggi antara lain:
- Pergantian Generasi Pemain
Setelah kesuksesan di tahun 2007, banyak pemain kunci seperti Paolo Maldini, Gennaro Gattuso, Andrea Pirlo, dan Clarence Seedorf yang pensiun atau hengkang. Pergantian generasi yang tidak berjalan mulus membuat kehilangan stabilitas dan daya saing mereka.
- Masalah Finansial
AC Milan mengalami kesulitan finansial sejak awal 2010-an, yang menyebabkan klub kesulitan mendatangkan pemain bintang. Hal ini menghambat mereka untuk bersaing dengan klub-klub besar lainnya seperti Real Madrid, Barcelona, Bayern Munich, dan tim-tim Premier League.
- Perubahan Manajemen dan Pelatih
Seringnya pergantian pelatih dan manajemen dalam beberapa tahun terakhir membuat AC Milan kesulitan mempertahankan identitas permainan mereka. Kurangnya kontinuitas dalam strategi tim menyebabkan performa yang inkonsisten di Eropa.
- Upaya Kembali ke Puncak Eropa
Dalam beberapa tahun terakhir, AC Milan mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Sejak kembali ke Liga Champions pada musim 2021/2022 setelah absen selama tujuh musim, mulai kembali membangun tim yang kompetitif.
- Kebangkitan di Serie A
Milan berhasil memenangkan Serie A pada musim 2021/2022, menandakan bahwa mereka mulai menemukan kembali performa terbaik mereka. Stefano Pioli sebagai pelatih berhasil membawa stabilitas bagi tim dan mengembangkan pemain muda berbakat seperti Rafael Leão, Sandro Tonali, dan Theo Hernández.
- Performa di Liga Champions
Pada musim 2022/2023, AC Milan berhasil mencapai babak semifinal Liga Champions setelah mengalahkan Napoli di perempat final. Ini menjadi pencapaian terbaik mereka di kompetisi Eropa sejak 2007 dan memberikan harapan bahwa bisa kembali bersaing di level tertinggi.
Bisakah AC Milan Kembali Juara Liga Champions?
Meskipun masih dalam tahap pembangunan kembali, mereka memiliki peluang untuk kembali menjadi juara Liga Champions dalam beberapa tahun ke depan. Beberapa faktor yang dapat mendukung kebangkitan mereka antara lain:
- Kebijakan Transfer yang Cerdas – Mulai mendatangkan pemain muda berbakat dengan harga yang lebih terjangkau, tetapi memiliki potensi besar untuk berkembang.
- Stabilitas Manajemen – Dengan struktur klub yang lebih stabil, bisa lebih fokus dalam membangun tim jangka panjang.
- Dukungan Finansial yang Lebih Baik – Setelah mendapatkan investor baru, memiliki lebih banyak dana untuk bersaing dalam bursa transfer.
- Pengalaman di Kompetisi Eropa – Bermain secara konsisten di Liga Champions akan membantu membangun mental juara di skuat mereka.
Terakhir kali menjuarai Liga Champions adalah pada musim 2006/2007 di Athena, setelah mengalahkan Liverpool dengan skor 2-1. Sejak saat itu, mengalami periode sulit dengan penurunan performa dan berbagai masalah internal yang membuat mereka kesulitan bersaing di kompetisi Eropa.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, telah menunjukkan tanda-tanda kebangkitan dengan keberhasilan mereka di Serie A dan pencapaian semifinal Liga Champions pada musim 2022/2023. Jika terus berkembang dengan strategi yang tepat, bukan tidak mungkin AC Milan akan kembali mengangkat trofi Liga Champions di masa depan.