Mengapa Gol Curtis Jones di Laga Manchester City vs Liverpool Dibatalkan VAR?

skorbolaindonesia – Pertandingan antara Manchester City dan Liverpool selalu menghadirkan intensitas tinggi dan drama di atas lapangan. Salah satu momen yang paling disorot dalam laga terbaru kedua tim Manchester City dan Liverpool adalah gol Curtis Jones yang akhirnya dianulir oleh VAR. Keputusan ini menuai banyak perdebatan di kalangan pemain, pelatih, serta penggemar sepak bola di seluruh dunia.

Apa sebenarnya yang terjadi dalam insiden tersebut? Mengapa VAR memutuskan untuk membatalkan gol yang tampak sah? Dalam artikel ini, kita akan membahas kronologi kejadian, keputusan wasit, dan bagaimana dampaknya terhadap jalannya pertandingan serta persaingan antara Manchester City dan Liverpool.

Kronologi Gol Curtis Jones

Pada menit ke-55 pertandingan Manchester City dan Liverpool, Curtis Jones berhasil mencetak gol yang tampak sah setelah menerima umpan dari Trent Alexander-Arnold. Dalam momen tersebut:

  • Jones melakukan pergerakan tanpa bola yang cerdas untuk masuk ke kotak penalti.
  • Ia menerima umpan silang dan berhasil mengontrol bola dengan baik.
  • Dengan ketenangan tinggi, Jones melepaskan tembakan yang melewati Ederson dan masuk ke gawang Manchester City.
  • Selebrasi dilakukan oleh para pemain Liverpool dan skor sementara berubah.

Namun, beberapa saat setelah gol terjadi, wasit menerima instruksi dari Video Assistant Referee (VAR) untuk melakukan tinjauan ulang terhadap gol tersebut. Setelah beberapa menit pengecekan, VAR akhirnya memutuskan untuk menganulir gol Curtis Jones, yang menyebabkan reaksi keras dari para pemain Liverpool dan fans mereka.

Alasan Gol Dibatalkan oleh VAR

Terdapat beberapa alasan teknis yang menjadi dasar keputusan VAR untuk membatalkan gol Curtis Jones:

a) Offside dalam Build-up Serangan

VAR mengidentifikasi bahwa salah satu pemain Liverpool, yaitu Darwin Núñez, berada dalam posisi offside sebelum Jones menerima bola.

Meski Núñez tidak langsung menyentuh bola, keberadaannya dinilai mengganggu pertahanan Manchester City, yang membuatnya dianggap aktif dalam permainan.

  1. b) Potensi Pelanggaran dalam Build-up
  • VAR juga meninjau potensi adanya pelanggaran di lini tengah sebelum serangan yang menghasilkan gol.
  • Dalam tayangan ulang, tampak Diogo Jota melakukan kontak dengan Rodri sebelum bola akhirnya sampai ke Trent Alexander-Arnold.
  • Wasit menganggap bahwa kontak tersebut cukup untuk mengganggu penguasaan bola Manchester City dan memberi keuntungan bagi Liverpool.

 

c) Tangan atau Handball Sebelum Gol

  • Beberapa sudut kamera menunjukkan bola sempat menyentuh lengan Alexander-Arnold sebelum ia mengirimkan umpan kepada Curtis Jones.
  • Menurut aturan terbaru FIFA, jika ada handball dalam proses mencetak gol, maka gol harus dianulir, terlepas dari niat atau tidaknya pemain menyentuh bola.
  • Setelah mempertimbangkan berbagai faktor ini, wasit utama memutuskan untuk membatalkan gol Curtis Jones dengan alasan offside dalam build-up dan potensi pelanggaran di awal serangan.
Baca Juga:

Reaksi dari Liverpool dan Manchester City

 

a) Jürgen Klopp: “Keputusan yang Sangat Mengecewakan”

Manajer Liverpool, Jürgen Klopp, menunjukkan kekecewaannya dalam konferensi pers pasca pertandingan Manchester City dan Liverpool:

“Saya benar-benar tidak mengerti keputusan ini. Curtis mencetak gol dengan bersih, tidak ada kontak yang mencolok. Jika offside, seharusnya lebih jelas, tetapi ini terlalu tipis. VAR semakin membuat sepak bola menjadi sulit dinikmati.”

Klopp juga menambahkan bahwa sistem VAR seharusnya hanya digunakan untuk kesalahan yang jelas dan nyata, bukan untuk keputusan yang sangat subjektif seperti ini.

b) Pep Guardiola: “Aturan Harus Dihormati”

Di sisi lain, manajer Manchester City, Pep Guardiola, mendukung keputusan wasit dan VAR:

“Saya melihat tayangan ulangnya, dan menurut saya keputusan itu tepat. VAR bekerja untuk memberikan keadilan. Jika ada pemain offside atau terjadi pelanggaran dalam build-up, maka gol tidak seharusnya disahkan.”

Guardiola juga menyebut bahwa timnya telah banyak dirugikan oleh keputusan VAR di masa lalu, sehingga ia memahami kekecewaan Liverpool tetapi tetap percaya bahwa aturan harus diterapkan dengan konsisten.

c) Reaksi Fans di Media Sosial

Setelah keputusan ini, media sosial dipenuhi oleh perdebatan antara pendukung kedua tim:

  • Fans Liverpool merasa keputusan ini tidak adil dan VAR terlalu ketat dalam menilai situasi offside dan pelanggaran.
  • Fans Manchester City mendukung keputusan wasit dan menganggap bahwa aturan harus ditegakkan tanpa memihak siapa pun.
  • Banyak netizen yang mengkritik VAR karena dianggap terlalu lama dalam mengambil keputusan, yang merusak tempo pertandingan Manchester City dan Liverpool.

Dampak terhadap Jalannya Pertandingan

Keputusan untuk menganulir gol Curtis Jones memiliki dampak besar dalam pertandingan Manchester City dan Liverpool:

  • Liverpool kehilangan momentum, karena mereka sempat percaya bahwa mereka unggul.
  • Manchester City kembali bangkit, dan beberapa menit setelah gol dianulir, mereka berhasil mencetak gol melalui aksi Erling Haaland.
  • Mental pemain Liverpool sedikit terganggu, dan mereka kesulitan menciptakan peluang berbahaya setelah keputusan VAR.
  • Pertandingan semakin panas, dengan banyak pelanggaran keras terjadi karena tensi yang meningkat.

Pada akhirnya, Manchester City berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 2-1, dengan gol penentu kemenangan dicetak oleh Kevin De Bruyne di menit-menit akhir pertandingan.

Bagaimana Aturan VAR Seharusnya Diterapkan?

Setelah insiden ini, muncul perdebatan besar tentang bagaimana VAR seharusnya digunakan dalam pertandingan:

  • Hanya untuk Kesalahan Jelas dan Nyata – VAR seharusnya tidak terlalu detail dalam mencari offside atau pelanggaran kecil yang tidak signifikan.
  • Kecepatan Keputusan VAR – Proses pengambilan keputusan seharusnya lebih cepat agar tidak merusak ritme permainan.
  • Konsistensi dalam Keputusan – Jika insiden serupa terjadi di pertandingan lain, maka VAR harus membuat keputusan yang sama agar tidak terjadi kontroversi lebih lanjut.
  • Peningkatan Komunikasi ke Publik – Keputusan VAR seharusnya dijelaskan lebih baik kepada fans dan penonton untuk menghindari kesalahpahaman.

Gol Curtis Jones dalam pertandingan Manchester City vs Liverpool menjadi salah satu momen paling kontroversial di musim ini. VAR memutuskan untuk membatalkan gol tersebut karena adanya potensi offside, pelanggaran dalam build-up, dan handball sebelum gol terjadi. Keputusan ini memicu reaksi beragam, baik dari pelatih, pemain, maupun fans kedua tim.

Dampak dari keputusan ini sangat besar, terutama dalam menentukan hasil akhir pertandingan. Liverpool yang seharusnya unggul akhirnya kehilangan momentum dan justru kalah dari Manchester City.

Apakah VAR seharusnya lebih fleksibel dalam membuat keputusan? Atau justru aturan ini sudah diterapkan dengan benar? Perdebatan ini akan terus berlanjut seiring dengan perkembangan teknologi dalam dunia sepak bola.

Ratna Devi adalah seorang profesional di bidang manajemen bisnis dengan pengalaman lebih dari 15 tahun. Setelah menyelesaikan pendidikan S1 di bidang Ekonomi di Universitas Indonesia, Ratna melanjutkan studi S2 di Universitas Gadjah Mada. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat dan semangat untuk terus belajar, Ratna telah membangun karier yang cemerlang di berbagai perusahaan ternama di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *