Marcus Thuram Alami Cedera, Seberapa Serius Masalahnya?

skorbolaindonesia – Kabar kurang mengenakkan datang dari dunia sepak bola Eropa. Marcus Thuram, striker andalan Inter Milan dan timnas Prancis, mengalami cedera saat memperkuat klubnya di kompetisi Serie A. Cedera ini sontak menimbulkan kekhawatiran di kalangan fans Inter Milan, juga timnas Prancis yang tengah mempersiapkan diri menuju Euro 2024.

Lantas, seberapa serius cedera yang dialami oleh putra legenda sepak bola Lilian Thuram ini? Dan apa dampaknya bagi karirnya dan juga tim-tim yang ia bela?

Cedera yang Dialami Marcus Thuram

Insiden cedera terjadi pada laga antara Inter Milan melawan Cagliari yang ber langsung di Stadion Giuseppe Meazza. Dalam pertandingan tersebut, Marcus Thuram tampak kesakitan dan akhirnya ditarik keluar pada pertengahan babak kedua. Meski belum ada benturan keras atau tekel berbahaya, Thuram terlihat mengalami ketidaknyamanan di bagian paha kanannya.

Setelah pertandingan, pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi, menyatakan bahwa pemainnya mengalami gangguan otot dan akan menjalani pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui tingkat keparahannya. “Kami berharap cederanya tidak serius. Marcus pemain penting bagi kami, dan kami akan menunggu hasil pemeriksaan medis,” ujar Inzaghi dalam konferensi pers.

Hasil Pemeriksaan Medis: Cedera Otot Paha

Beberapa hari setelah laga, Inter Milan mengonfirmasi bahwa Marcus Thuram mengalami cedera otot paha kanan, lebih tepatnya pada otot hamstring. Meskipun tidak disebutkan secara spesifik tingkat keparahannya, pihak klub menyatakan bahwa sang pemain akan menjalani proses pemulihan secara bertahap di bawah pengawasan tim medis.

Berdasarkan laporan dari media Italia seperti Gazzetta dello Sport, cedera Thuram tergolong dalam kategori level dua – artinya ada robekan ringan pada serat otot, yang biasanya membutuhkan waktu pemulihan antara 3 hingga 5 minggu tergantung respon tubuh pemain terhadap terapi.

Dampak Jangka Pendek bagi Inter Milan

Cedera Thuram jelas menjadi pukulan berat bagi Inter Milan yang tengah berjuang mengamankan gelar Serie A musim ini. Sebagai tandem utama Lautaro Martínez di lini depan, Marcus Thuram memberikan kontribusi signifikan baik dari segi gol maupun assist. Ia dikenal sebagai pemain yang memiliki kecepatan, kekuatan fisik, serta kemampuan mengelabui lawan dalam duel satu lawan satu.

Hingga pekan ke-31 Serie A musim ini, Thuram sudah mencetak 11 gol dan 7 assist — angka yang cukup impresif bagi seorang pemain yang baru bergabung pada awal musim dari Borussia Mönchengladbach.

Dengan absennya Thuram, Inzaghi harus mencari alternatif. Pilihan utama yang tersedia antara lain Alexis Sánchez atau Marko Arnautović. Namun, keduanya belum menunjukkan konsistensi dan chemistry yang sekuat duet Lautaro-Thuram.

Jadwal Inter Milan dalam beberapa pekan kedepan juga tidak mudah. Mereka harus menghadapi laga-laga krusial termasuk duel penting melawan AC Milan dan Lazio. Kehilangan Thuram di fase-fase penting ini bisa menjadi kerugian besar, terutama jika lawan-lawannya mulai mengejar selisih poin di papan klasemen.

Baca Juga:

Bagaimana dengan Euro 2024?

Selain Inter Milan, tim nasional Prancis juga ikut harap-harap cemas. Euro 2024 tinggal menghitung minggu, dan Thuram hampir pasti menjadi salah satu nama dalam skuad Didier Deschamps. Penampilannya bersama Inter Milan musim ini cukup meyakinkan, membuatnya menjadi pilihan utama di lini depan bersama Kylian Mbappé dan Olivier Giroud.

Dengan cedera hamstring seperti ini, risiko kambuh bisa terjadi apabila proses pemulihan tidak dijalankan secara hati-hati. Deschamps tentu tidak ingin mengambil risiko membawa pemain yang tidak dalam kondisi 100% fit ke turnamen besar seperti Euro. Oleh karena itu, proses rehabilitasi Thuram menjadi sangat penting, bukan hanya untuk Inter Milan, tapi juga untuk harapan Prancis di Euro nanti.

Kabar baiknya, jika cedera ini memang “hanya” level dua, masih ada cukup waktu bagi Thuram untuk pulih dan mendapatkan kembali performa terbaiknya sebelum Euro dimulai pada Juni mendatang. Namun, semua akan tergantung pada hasil evaluasi medis mingguan dan progres selama sesi latihan pemulihan.

Riwayat Cedera Marcus Thuram

Sebelum ini, Thuram memang sempat beberapa kali mengalami cedera ringan saat masih membela Borussia Mönchengladbach. Namun, cedera kali ini cukup mengkhawatirkan karena datang di saat ia tengah dalam performa terbaiknya. Salah satu kekhawatiran terbesar adalah apakah cedera otot ini akan menjadi masalah berulang.

Pemain-pemain yang mengandalkan kecepatan dan eksplosivitas, seperti Thuram, memang lebih rentan terhadap cedera otot. Karena itu, program pemulihan dan pencegahan harus dilakukan dengan cermat. Beberapa mantan pemain bahkan menilai bahwa cedera otot hamstring bisa menjadi “jebakan” karier jika tidak ditangani dengan benar.

Reaksi dari Rekan Setim dan Fans

Di media sosial, dukungan untuk Marcus Thuram mengalir deras. Para fans Inter Milan dan Prancis mengungkapkan harapan agar sang pemain bisa segera pulih. Beberapa rekan setim seperti Lautaro Martínez dan Nicolò Barella juga menyampaikan pesan dukungan melalui akun Instagram mereka.

“Cepat sembuh, brother. Kami menunggumu kembali di lapangan,” tulis Lautaro dalam Insta Story-nya, disertai foto mereka berdua merayakan gol bersama.

Pelatih Simone Inzaghi juga menekankan bahwa tidak akan ada tekanan berlebih kepada Thuram untuk kembali cepat. “Kami ingin Marcus sembuh total. Kami tidak akan memaksanya bermain sebelum waktunya,” tegasnya.

Strategi Inter Milan Tanpa Thuram

Tanpa kehadiran Marcus Thuram, Inter Milan harus mulai beradaptasi. Salah satu solusi yang bisa diambil Inzaghi adalah mengubah formasi atau pola serangan. Dengan kembalinya Stefano Sensi dari cedera, Inter Milan mungkin akan mencoba pendekatan yang lebih berbasis penguasaan bola di lini tengah, sambil memberikan ruang lebih untuk Lautaro bergerak bebas di lini depan.

Pilihan lain adalah memaksimalkan potensi pemain muda seperti Valentin Carboni yang mulai menunjukkan perkembangan. Meskipun belum memiliki jam terbang sebanyak Thuram, Carboni bisa menjadi kejutan positif.

Beberapa pengamat juga menyarankan agar Inter Milan mempertimbangkan rotasi dengan memainkan sistem false nine jika duet Lautaro – Arnautović atau Lautaro – Sánchez tidak berjalan efektif. Ini memang menjadi ujian kreativitas bagi Inzaghi dalam mengatur strategi menjelang akhir musim.

Alarm Tapi Bukan Panik

Cedera Marcus Thuram tentu menyalakan alarm bagi Inter Milan dan timnas Prancis. Namun, selama proses pemulihan berjalan lancar dan tidak ada komplikasi, situasi ini masih bisa dikendalikan. Waktu menjadi faktor kunci – baik dalam konteks perebutan Scudetto maupun persiapan menghadapi Euro 2024.

Yang pasti, keputusan Inter Milan untuk tidak memaksakan Thuram bermain sebelum benar-benar pulih adalah langkah bijak. Terlalu tergesa-gesa hanya akan memperparah situasi. Di sisi lain, ini juga bisa menjadi kesempatan bagi pemain-pemain pelapis untuk unjuk gigi dan membuktikan diri.

Kini, semua mata tertuju pada ruang perawatan Inter Milan dan bagaimana perkembangan kondisi Marcus Thuram dalam beberapa minggu ke depan. Fans hanya bisa berharap sang pemain bisa kembali pulih secepat mungkin dan tampil garang seperti biasanya — baik di level klub maupun di panggung internasional.

Ratna Devi adalah seorang profesional di bidang manajemen bisnis dengan pengalaman lebih dari 15 tahun. Setelah menyelesaikan pendidikan S1 di bidang Ekonomi di Universitas Indonesia, Ratna melanjutkan studi S2 di Universitas Gadjah Mada. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat dan semangat untuk terus belajar, Ratna telah membangun karier yang cemerlang di berbagai perusahaan ternama di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *