skorbolaindonesia – Musim 2024/2025 belum juga menunjukkan tanda-tanda kebangkitan bagi Manchester United. Di bawah tekanan berat untuk kembali ke jalur kejayaan, salah satu posisi yang mendapat sorotan tajam adalah posisi penjaga gawang. Nama André Onana, yang didatangkan dengan ekspektasi besar dari Inter Milan, justru menjadi titik lemah paling disorot di skuad Erik ten Hag.
Salah satu suara paling keras terhadap performa Onana datang dari Wayne Rooney, legenda klub dan pencetak gol terbanyak sepanjang masa MU. Dalam wawancara eksklusif bersama saluran media Inggris, Rooney mengejutkan publik dengan desakannya agar Manchester United mempertimbangkan memulangkan David de Gea, sang mantan kiper yang musim lalu dilepas secara gratis.
Komentar ini memicu perdebatan luas di kalangan fans, analis, dan media sepak bola. Apakah Rooney berlebihan? Atau justru ia mengatakan apa yang banyak fans MU rasakan diam-diam?
Performa Onana: Dari Harapan Jadi Kekecewaan
André Onana datang ke Old Trafford pada musim panas 2023 dengan label harga sekitar £47 juta. Diharapkan bisa mengisi lubang yang ditinggalkan De Gea, Onana dibawa masuk karena gaya bermainnya yang dianggap cocok dengan filosofi Erik ten Hag: kiper yang aktif membangun serangan dari belakang, berani bermain dengan kaki, dan dominan di area penalti.
Namun yang terjadi di lapangan justru berbanding terbalik.
Statistik Onana Musim 2024/2025 (hingga pekan ke-35):
- Jumlah laga: 45 (semua kompetisi)
- Kebobolan: 58
- Clean sheets: 10
- Kesalahan langsung yang berujung gol: 8
- Rata-rata rating per laga (WhoScored): 6.3
- Penyelamatan penalti: 0 dari 4
Yang paling membuat frustrasi adalah kecenderungan Onana melakukan blunder di momen krusial, termasuk di laga-laga besar seperti melawan Manchester City, Arsenal, dan di Liga Champions. Bola-bola sederhana sering kali gagal dia tangkap dengan sempurna, dan kesalahan komunikasi dengan lini belakang membuat pertahanan MU terlihat sangat rapuh.
Rooney: “Kita Butuh De Gea, Sekarang Juga”
Wayne Rooney, yang kini menjadi analis sepak bola dan pelatih, menyampaikan komentarnya secara tegas:
“Saya rasa Onana bukan tipe kiper yang bisa membuat tim tenang. Kita kehilangan banyak poin karena blunder dari belakang, dan itu harus dihentikan. Kalau saya jadi manajer United sekarang, saya akan hubungi David de Gea besok pagi dan minta dia kembali.”
Rooney juga menambahkan:
“De Gea itu tahu klub ini luar dalam. Ya, dia punya kekurangan dalam distribusi bola, tapi setidaknya dia tidak bikin kesalahan bodoh setiap dua pekan.”
Komentarnya tersebut langsung memicu perdebatan di berbagai media dan forum online. Sebagian menganggap Rooney hanya bernostalgia dan tidak objektif. Tapi sebagian lainnya menyetujui bahwa De Gea mungkin lebih stabil dibanding Onana dalam hal shot-stopping, meskipun kalah dalam kemampuan membangun serangan.
David De Gea: Si Penjaga Lama yang Terabaikan?
De Gea meninggalkan Manchester United pada musim panas 2023 setelah 12 tahun membela klub. Ia mengoleksi lebih dari 500 penampilan, 3 gelar utama, dan pernah terpilih sebagai Pemain Terbaik MU versi pemain sebanyak empat kali.
Namun keputusan melepas De Gea dibuat dengan dasar filosofi permainan modern. Erik ten Hag menginginkan kiper yang bisa membangun serangan dari belakang, sesuatu yang tidak bisa dilakukan De Gea secara optimal.
Sejak kepergiannya, De Gea belum bergabung dengan klub mana pun secara permanen, meski sempat dikaitkan dengan beberapa klub Arab Saudi dan Spanyol. Kini, dalam usia 34 tahun, De Gea dikabarkan masih dalam kondisi bugar dan terbuka untuk bermain kembali—terutama jika kesempatan datang dari klub lamanya.
Respons Manajemen Manchester United: Diam, Tapi Mengamati
Hingga saat ini, pihak Manchester United belum memberikan pernyataan resmi mengenai komentar Rooney atau kemungkinan memulangkan De Gea. Namun sumber internal klub yang dikutip dari media seperti The Athletic dan The Times menyebut bahwa Ten Hag masih mendukung Onana, meskipun ada tekanan dari manajemen dan fans.
“Ten Hag yakin bahwa Onana hanya butuh waktu adaptasi lebih panjang, dan musim depan akan menjadi penentu,” ujar sumber internal klub.
Namun demikian, laporan juga menyebut bahwa MU tengah mengamati beberapa kiper cadangan, baik untuk menambah persaingan atau sebagai opsi jangka pendek jika Onana terus tampil buruk.
Baca Juga:
- Bruno Fernandes Bosan Jadi Pemain Terbaik Manchester United: “Semoga Musim Depan Ada Nama Lain!”
- Percaya Penuh Andre Onana, Manchester United Tidak Prioritaskan Beli Kiper Baru
Perdebatan di Kalangan Fans dan Analis
Komentar Rooney menjadi titik api yang memecah dua kubu di kalangan fans MU:
Kubu Pro-De Gea:
- Mereka percaya De Gea masih lebih baik dalam hal refleks dan shot-stopping.
- Onana telah melakukan terlalu banyak blunder yang merugikan tim.
- Kembalinya De Gea bisa membawa stabilitas sementara sambil mencari kiper baru jangka panjang.
Kubu Pro-Onana / Anti-De Gea:
- Mereka menilai Onana lebih cocok dengan sistem modern, meski masih butuh waktu.
- De Gea dinilai sudah “habis” dan tidak cocok dengan filosofi Ten Hag.
- Membawa kembali De Gea dianggap sebagai langkah mundur, bukan solusi.
Analisis: Apakah De Gea Memang Solusi?
Jika menilai dari statistik, De Gea memang punya keunggulan dalam shot-stopping, namun distribusi bolanya—yang menjadi kelemahan utama—tetap menjadi alasan kuat ia dilepas. Di era sepak bola modern, kiper yang hanya jago menepis tembakan, tapi lemah dalam distribusi, bisa menjadi masalah jangka panjang.
Namun dalam situasi darurat, dengan Onana tampil di bawah standar dan musim mendekati akhir, memanggil kembali De Gea bisa menjadi solusi sementara yang masuk akal. Ia tak perlu beradaptasi dengan suasana klub dan kemungkinan besar akan langsung siap tampil.
Kuncinya adalah: apakah De Gea siap untuk peran sebagai “penjaga krisis”, dan apakah ego-nya masih bisa dikompromikan untuk menerima peran bukan sebagai jangka panjang.
Dampak Bagi Onana: Tekanan Meningkat
Bagi Onana, komentar Rooney bisa menjadi pukulan mental. Ia sudah berada dalam tekanan sejak awal musim, dan kritik publik dari legenda klub tentu akan menambah beban di pundaknya.
Namun ini juga bisa menjadi wake-up call yang dibutuhkan. Jika Onana mampu memperbaiki performa dalam beberapa laga terakhir musim ini, ia bisa membungkam kritik. Sebaliknya, jika blunder terus berlanjut, kemungkinan MU mencari kiper baru di musim panas akan sangat terbuka.
Manchester United dalam Dilema Kiper Klasik
Situasi kiper di Manchester United kini menyerupai dilema klasik: memilih antara keamanan atau modernisasi. De Gea mewakili kestabilan dan pengalaman, sedangkan Onana mewakili sistem modern dengan risiko yang lebih besar.
Wayne Rooney, sebagai eks striker dan pemimpin di era emas United, mungkin melihat urgensi dari sisi “hasil instan”—bahwa klub saat ini butuh stabilitas dan penyelamat, bukan eksperimen. Namun keputusan akhir tetap ada di tangan manajemen dan Erik ten Hag.
Satu hal yang pasti: posisi kiper kini menjadi titik rawan di skuad MU, dan bagaimana mereka menyelesaikan dilema ini bisa sangat menentukan arah tim musim depan.