skorbolaindonesia – Sejak kedatangannya ke Indonesia dan proses naturalisasinya yang rampung pada awal 2024, Ragnar Oratmangoen sempat menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta sepak bola nasional. Pemain keturunan Ambon yang berkarier di Liga Belanda ini diharapkan menjadi tambahan kekuatan signifikan untuk Timnas Indonesia, terutama di sektor sayap dan gelandang serang. Namun, hingga pertengahan 2025, nama Ragnar tak kunjung masuk dalam daftar pemain yang dipanggil pelatih Shin Tae-yong. Ketidakhadirannya memunculkan banyak tanda tanya: ada apa dengan Ragnar Oratmangoen?
Harapan Besar di Awal
Ragnar Oratmangoen adalah pemain serba bisa yang dapat bermain di beberapa posisi: sayap kiri, sayap kanan, hingga sebagai gelandang serang. Berusia 26 tahun (per Mei 2025), ia memiliki pengalaman bermain di kompetisi kasta tertinggi Belanda, Eredivisie, bersama klub-klub seperti FC Groningen dan Fortuna Sittard. Kecepatan, visi bermain, dan teknik individunya membuatnya dianggap sebagai aset berharga bagi Timnas Indonesia.
Ketika proses naturalisasinya diumumkan, antusiasme publik sangat tinggi. Bersama nama-nama seperti Thom Haye, Ivar Jenner, dan Rafael Struick, Ragnar dianggap sebagai bagian dari “generasi emas baru” yang bisa membawa Indonesia melangkah lebih jauh di level Asia. Namun, kenyataan di lapangan tak seindah harapan.
Tak Kunjung Dipanggil
Setelah proses administrasi rampung dan paspor Indonesia diterima, banyak yang menduga akan segera menjalani debutnya bersama Tim Garuda. Namun, hingga berbagai agenda penting seperti Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dan Piala Asia 2024, nama Ragnar tak pernah muncul dalam daftar 23 nama pilihan Shin Tae-yong. Ini tentu menimbulkan pertanyaan besar, terutama karena beberapa pemain naturalisasi lainnya yang baru bergabung justru langsung dimainkan.
Media sosial pun dipenuhi spekulasi. Ada yang menganggap belum cukup fit atau belum beradaptasi dengan gaya permainan Shin. Ada pula yang menyebutkan kemungkinan konflik internal, kendala administratif lanjutan, atau bahkan faktor teknis seperti ketidaksesuaian taktik.
Kondisi di Klub
Salah satu alasan yang mungkin menjelaskan absennya Ragnar adalah performanya di level klub. Selama musim 2024/2025 di Fortuna Sittard, Ragnar memang tidak selalu menjadi starter. Ia kerap bermain sebagai pemain pengganti dan hanya mencatatkan beberapa gol dan assist. Meskipun demikian, performa tersebut masih dianggap layak untuk setidaknya mendapat panggilan uji coba.
Namun, jika kita menilik filosofi pelatih Shin Tae-yong, ia cukup ketat dalam hal pemilihan pemain. Shin sangat mengutamakan kebugaran fisik, stamina tinggi, dan kedisiplinan taktik. Jika Ragnar dianggap belum memenuhi standar itu, bukan tidak mungkin hal tersebut menjadi alasan utama dirinya belum dipanggil.
Pernyataan Resmi yang Minim
Sampai saat ini, baik dari pihak PSSI maupun Shin Tae-yong belum ada pernyataan resmi yang menjelaskan alasan tidak masuk skuad. Ini menambah kabut misteri yang menyelimuti absennya pemain yang sempat dielu-elukan sebagai bintang masa depan Timnas.
Ragnar sendiri juga terbilang pasif dalam memberikan klarifikasi. Dalam beberapa wawancara dengan media Belanda, ia lebih banyak membicarakan situasi klubnya dan menyatakan bahwa ia terbuka jika dipanggil Timnas. Namun, tidak ada indikasi penolakan atau masalah personal. Justru dari situ terlihat bahwa Ragnar memiliki niat membela Merah Putih, hanya saja kesempatan itu belum datang.
Persaingan yang Ketat
Harus diakui, lini serang Timnas Indonesia saat ini dipenuhi banyak talenta. Pemain seperti Rafael Struick, Marselino Ferdinan, Witan Sulaeman, hingga Yakob Sayuri sedang dalam performa baik. Di sisi lain, munculnya talenta muda lokal yang semakin berkembang juga menambah persaingan. Shin Tae-yong tampaknya lebih memilih pemain yang sudah terbiasa dengan gaya latihannya dan memiliki chemistry dengan rekan setim.
Mungkin, Ragnar dianggap masih membutuhkan waktu lebih lama untuk menyatu dengan sistem ini. Atau, pelatih asal Korea Selatan itu memiliki pertimbangan taktis yang belum bisa diisi oleh Ragnar.
Baca Juga:
- Bellingham Tak Langsung Libur Usai Piala Dunia Antarklub, Ini Agenda Real Madrid
- Arne Slot Nilai Kekalahan Liverpool di Brighton sebagai ‘Tontonan Menyenangkan’
Dukungan Publik Masih Kuat
Meski belum memperkuat timnas, dukungan publik terhadap Ragnar tetap tinggi. Banyak netizen dan pengamat sepak bola yang menyuarakan agar Ragnar diberi kesempatan tampil, terutama dalam laga uji coba atau pertandingan non-krusial. Mereka menilai bahwa kualitas hanya bisa dibuktikan jika diberi panggung. Beberapa bahkan mengusulkan agar ia diturunkan di tim U-23 atau Timnas B dalam ajang seperti SEA Games atau AFF.
Apa yang Bisa Dilakukan Ragnar?
Jika Ragnar ingin masuk dalam skuad Timnas Indonesia, ada beberapa hal yang bisa ia lakukan:
- Meningkatkan performa di level klub. Konsistensi dan statistik mencolok akan sulit diabaikan oleh siapa pun, termasuk pelatih seketat Shin Tae-yong.
- Aktif berkomunikasi dengan PSSI. Terkadang, pendekatan personal dan komunikasi terbuka bisa membuka jalan yang selama ini tertutup.
- Bermain di Liga Indonesia. Meskipun tidak wajib, bermain di kompetisi lokal bisa meningkatkan eksposur dan mempercepat adaptasi dengan gaya bermain tim nasional.
Menanti Kesempatan Emas
Absennya Ragnar Oratmangoen dari Timnas Indonesia memang menjadi misteri tersendiri. Dengan proses naturalisasi yang tidak mudah dan potensi besar yang ia miliki seharusnya bisa menjadi bagian dari skuad Garuda. Namun, dalam dunia sepak bola, banyak faktor yang tidak selalu terlihat di permukaan.
Apakah Ragnar hanya perlu waktu? Atau ada faktor-faktor lain yang belum terungkap ke publik? Yang pasti, selama ia masih memiliki semangat dan keinginan untuk membela Indonesia, peluang itu tidak akan tertutup sepenuhnya. Kita hanya perlu menunggu, dan berharap ketika kesempatan itu datang, Ragnar bisa menjawabnya dengan performa terbaik.