Akhirnya Jelas! Erick Thohir Tetap Ketum PSSI, FIFA Pastikan Tak Ada Masalah
skorbolaindonesia – Nah, akhirnya terjawab sudah teka-teki soal posisi Erick Thohir yang merangkap jabatan sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) sekaligus Ketua Umum PSSI. Setelah sempat jadi perbincangan hangat, kepastian datang langsung dari markas FIFA di Swiss.
Erick Thohir dipastikan fix lanjut menjabat sebagai Ketua Umum PSSI hingga masa baktinya berakhir pada 2027. Kepastian ini didapat setelah FIFA mengirimkan surat resmi pada Senin (22/9) pagi, yang isinya memberi lampu hijau penuh.
Dalam surat tersebut, FIFA menyatakan bahwa tidak ada pelanggaran statuta maupun konflik kepentingan atas posisi rangkap jabatan Erick Thohir. Jadi, semua perdebatan kini bisa berakhir.

Kenapa Sih Sempat Jadi Perdebatan?
Banyak publik dan pengamat sepak bola sempat khawatir dengan posisi rangkap jabatan ini. Kekhawatirannya beralasan: sebagai Menpora, Erick Thohir punya kuasa atas kebijakan dan anggaran untuk semua cabang olahraga. Di sisi lain, sebagai Ketum PSSI, ia punya kepentingan spesifik untuk memajukan sepak bola. Inilah yang dikhawatirkan bisa menimbulkan “benturan kepentingan” atau conflict of interest.
Apa Kata Statuta PSSI?
Kekhawatiran tersebut juga didasari oleh Statuta PSSI itu sendiri, khususnya yang mengatur soal netralitas politik. Pejabat federasi diharapkan independen dari pengaruh pemerintah untuk menjaga otonomi sepak bola. Pelanggaran terhadap prinsip ini bisa dianggap sebagai bentuk intervensi pemerintah, sesuatu yang sangat diharamkan oleh FIFA.
“Tadi Pagi Saya Dapat Surat dari FIFA”
Erick Thohir sendiri yang mengonfirmasi kabar baik ini. Ia menegaskan bahwa FIFA sudah memberikan restu dan tidak mempermasalahkan posisinya, dengan mempertimbangkan rekam jejaknya di dunia sepak bola.
“Tadi pagi saya dapat surat FIFA, yang menyatakan secara statuta dengan track record saya yang sudah ada selama ini di sepak bola itu tidak ada benturan kepentingan,” ujar Erick Thohir. “Jadi saya clean and clear, nah tentu sebagai Menpora saya jaga keseimbangan itu,” tambahnya.
Sikap Tegas FIFA dan Trauma Sanksi 2015
Surat dari FIFA ini menjadi sangat penting jika kita berkaca pada sejarah kelam sepak bola Indonesia. Pada tahun 2015, FIFA pernah menjatuhkan sanksi berat kepada Indonesia, membekukan PSSI dari semua aktivitas sepak bola internasional. Sanksi tersebut dijatuhkan karena Kemenpora saat itu dianggap melakukan intervensi terhadap PSSI. Trauma inilah yang membuat semua pihak sangat berhati-hati agar kejadian serupa tidak terulang.
Rekam Jejak Mentereng Erick Thohir di Olahraga
Salah satu pertimbangan utama FIFA kemungkinan besar adalah rekam jejak Erick Thohir yang sudah malang melintang di dunia olahraga, bahkan sebelum masuk ke pemerintahan. Ia pernah menjadi pemilik klub raksasa Italia, Inter Milan, dan klub MLS Amerika, DC United. Selain itu, kesuksesannya sebagai Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) menunjukkan kapabilitasnya dalam mengelola event olahraga skala besar. FIFA melihatnya sebagai “orang olahraga” sejati.
Gebrakan di PSSI yang Ditunggu Kelanjutannya
Sejak memimpin PSSI, Erick Thohir memang langsung membuat sejumlah gebrakan. Mulai dari membentuk Satgas Anti Mafia Bola untuk memberantas pengaturan skor, mendorong penggunaan VAR di Liga 1, hingga program naturalisasi pemain keturunan untuk memperkuat Timnas Indonesia. Langkah-langkah inilah yang membuat banyak pihak berharap kepemimpinannya di PSSI terus berlanjut.
Janji Menpora: Sepak Bola Bukan Anak Emas
Erick Thohir juga langsung menjawab kekhawatiran bahwa ia akan menganakemaskan sepak bola. Ia berjanji akan berlaku adil bagi semua cabang olahraga (cabor).
“Tidak mungkin saya sebagai Menpora, anak emasnya sepak bola, enggak,” tegas Erick Thohir. “Anak emas saya nanti itu cabang olahraga unggulan yang 13 atau 14 cabor itu, dan tentu olahraga yang lain kita tata ulang,” lanjutnya.
Apa Saja 14 Cabor Unggulan Itu?
Program cabor unggulan yang dimaksud Erick Thohir mengacu pada Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Pemerintah telah menetapkan 14 cabang olahraga prioritas yang diharapkan bisa berprestasi di tingkat Olimpiade. Beberapa di antaranya adalah Bulu Tangkis, Angkat Besi, Panjat Tebing, Panahan, Menembak, Wushu, Karate, dan Pencak Silat.
Tantangan Terbesar: Bagi Waktu
Tantangan terbesar bagi Erick Thohir ke depan tentu saja adalah manajemen waktu. Sebagai Menpora, ia bertanggung jawab atas seluruh ekosistem keolahragaan nasional, mulai dari pembinaan atlet, event, hingga kepemudaan. Di saat yang sama, ia harus mengurus PSSI yang punya dinamika kompleks dan target-target besar yang harus dicapai.
Fokus Utama PSSI: Piala Dunia dan Pembinaan Usia Dini
Hingga 2027, fokus utama PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir sudah jelas. Target jangka pendek dan menengah adalah meloloskan Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 serta meraih prestasi di level Asia. Sementara itu, target jangka panjang yang tak kalah penting adalah membenahi sistem kompetisi dan menggalakkan program pembinaan usia dini yang terstruktur di seluruh Indonesia.

Ucapan Terima Kasih dan Kepercayaan Presiden
Atas restu dari FIFA ini, Erick Thohir tak lupa mengucapkan terima kasih, termasuk kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang telah memberinya kepercayaan.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada FIFA, atas kepercayaannya, dan Bapak Presiden juga. Ketika pelantikan, juga bicara kepada saya secara langsung, ‘saya percaya Bapak Erick bisa menjalankan semua dengan baik’. Saat itu, saya tidak mau bicara sebelum ada black and white (surat resmi),” tutupnya.