Fans & Pengamat Geram! Formasi 3 Bek Jadi Harga Mati Buat Timnas Indonesia Lawan Irak

Timnas Indonesia

Debat Taktik Timnas: Wajib Balik ke Formasi 3 Bek Demi Kalahkan Irak?

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia

Skorbolaindonesia – Timnas Indonesia bakal menghadapi laga hidup-mati melawan Irak di lanjutan Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pertandingan ini jadi penentu nasib Skuad Garuda setelah sebelumnya kalah nyesek 2-3 dari Arab Saudi. Dukungan penuh publik Tanah Air diharapkan bisa jadi bensin tambahan buat para pemain di duel super berat ini.

Kalau lihat rekor pertemuan, kita memang harus waspada. Timnas belum pernah sekalipun ngalahin Irak di beberapa laga terakhir. Tiga duel pamungkas selalu dimenangkan Irak, termasuk pembantaian 5-1 di Kualifikasi dan skor 3-1 di Piala Asia 2024. Jelas, rekor ini bikin Irak datang dengan dada membusung, sementara kita harus putar otak cari strategi jitu.

Secara performa, Irak juga lebih stabil dengan pemain-pemain senior di semua lini. Tim berjuluk “Singa Mesopotamia” ini andalannya permainan kolektif, transisi cepat, dan efisien banget di depan gawang. Sebaliknya, Indonesia masih berjuang cari konsistensi, terutama soal finishing dan fokus di menit-menit akhir. Intinya, kita nggak boleh lagi bikin blunder-blunder konyol.

 

Keras Kepala dengan 4 Bek, Kenapa Coach Kluivert?

Di laga lawan Arab Saudi, pelatih Patrick Kluivert lagi-lagi memakai pakem empat bek. Absennya Calvin Verdonk karena cedera diisi oleh Dean James, sementara Marc Klok jadi andalan di tengah bareng Ricky Kambuaya dan Joey Pelupessy.

Keras kepalanya Kluivert pakai formasi empat bek ini sebenarnya sudah terlihat di dua laga sebelumnya. Memang sih, pelatih punya hak penuh soal strategi. Tapi di fase sekrusial ini, di mana satu kesalahan bisa fatal, fanatisme pada satu formasi kayaknya harus dipikirin ulang.

Di media sosial, fans pun rame-rame ngekritik pemilihan pemain. Kevin Diks, yang aslinya adalah bek kanan super ofensif, malah “dikorbankan” jadi tandem Jay Idzes di bek tengah. Padahal, masih ada bek tengah murni sekelas Rizky Ridho dan Justin Hubner. Banyak yang menilai potensi Diks jadi sia-sia.

Marc Klok juga jadi sorotan. Blundernya yang bikin Arab Saudi bisa menyamakan kedudukan dinilai jadi bukti performanya lagi di bawah standar. Tapi, Kluivert tetap memainkannya sampai akhir. Fans pun makin geram dan merasa Thom Haye lebih layak dapat menit bermain lebih banyak sebagai jenderal lapangan tengah.

 

Formasi 3 Bek: Kembali ke “Setelan Pabrik” Era STY

Kluivert seolah lupa kalau fondasi dan DNA permainan Timnas Indonesia modern ini dibangun bertahun-tahun oleh Shin Tae-yong (STY) dengan pakem tiga bek (3-4-3 atau 3-5-2). Para pemain, terutama lulusan Piala Asia dan kualifikasi sebelumnya, sudah sangat hafal luar kepala dengan sistem ini. Pemain seperti Asnawi Mangkualam, Pratama Arhan, Rizky Ridho, dan Justin Hubner, “makanannya” sehari-hari ya bermain di formasi tiga bek. Memaksa mereka ke sistem 4 bek justru bisa merusak chemistry yang sudah terbangun.

 

Kunci Meredam Ganasnya Sayap Irak

Secara taktik, formasi tiga bek adalah jawaban paling logis untuk melawan Irak. Tim asuhan Jesus Casas (pelatih Irak) punya kekuatan utama di sektor sayap. Mereka punya winger-winger cepat yang jago menusuk. Dengan formasi 3-4-3 atau 5-4-1, dua wing-back kita (misalnya Asnawi/Diks di kanan dan Arhan/Sayuri di kiri) bisa langsung berduel head-to-head dengan sayap mereka. Ini membuat pertahanan kita lebih aman karena masih ada tiga bek tengah yang siaga di jantung pertahanan.

 

Mengeluarkan Potensi Terbaik Para Bintang

Formasi tiga bek juga jadi cara terbaik untuk “membuka kunci” potensi maksimal para pemain bintang kita.

  • Kevin Diks: Memainkannya sebagai bek tengah adalah pemborosan. Sebagai wing-back kanan, kemampuan ofensifnya yang luar biasa—umpan silang, dribel, dan tembakan jarak jauh—bisa jadi senjata mematikan.
  • Tembok Eropa di Belakang: Kita punya tiga bek tengah kelas Eropa: Jay Idzes (Serie A), Justin Hubner (J1 League), dan Rizky Ridho (Kapten Tim). Adalah sebuah keanehan jika hanya memainkan dua dari mereka. Formasi tiga bek memungkinkan kita memasang tembok paling kokoh di depan gawang Maarten Paes.

 

Memenangkan Pertarungan di Lini Tengah

Dengan formasi 3-4-1-2, lini tengah kita bisa jadi super padat. Bayangkan duet “tukang jagal” Ivar Jenner dan Joey Pelupessy sebagai filter pertama, lalu memberikan kebebasan penuh pada “sang profesor” Thom Haye sebagai gelandang serang di belakang dua striker. Ini menciptakan keseimbangan sempurna antara kekuatan bertahan dan kreativitas menyerang.

 

Starting XI Ideal Versi Bola.com (dengan Formasi 3 Bek)

Mengingat laga ini harga mati, nggak ada salahnya Coach Kluivert kembali ke “setelan pabrik” yang sudah terbukti berhasil. Berikut usulan formasi dari Bola.com: Naga303

Timnas Indonesia (3-4-1-2)

  • Kiper: Maarten Paes
  • Bek: Rizky Ridho, Jay Idzes, Justin Hubner
  • Wing-back: Kevin Diks (kanan), Dean James/Yance Sayuri (kiri)
  • Gelandang Tengah: Joey Pelupessy, Thom Haye
  • Gelandang Serang: Ricky Kambuaya
  • Striker: Ole Romeny, Miliano Jonathans

Jadi, Coach Kluivert, masih mau keras kepala dengan formasi 4 bek, atau siap mendengarkan suara fans dan kembali ke taktik yang sudah terbukti ampuh?