dan๐ฎ Striker haus gol asal Brasil, Ramon Tanque, datang ke Persib Bandung dengan reputasi besar sebagai mesin gol. Namun, perjalanannya di Indonesia belum semulus yang dibayangkan. Hingga pekan ke-10 BRI Super League 2025/2026, penyerang ini belum juga mencatatkan namanya di papan skor.
Padahal, eks bomber Visakha FC itu sempat menjadi buah bibir di Asia Tenggara. Musim lalu, ia tampil tajam di Liga Kamboja dengan torehan 21 gol yang membuatnya menyandang predikat top skor. Kini, publik menunggu Ramon menjadi solusi di lini depan Persib. Apalagi, ia didatangkan untuk menggantikan David da Silva yang sangat produktif.
โฑ๏ธ Sepuluh Laga Mandul: Gol Perdana Dianulir VAR
Perjalanan Ramon Tanque mencari gol perdana di Persib terasa sangat terjal. Ia sudah tampil dalam 10 pertandingan, tujuh di BRI Super League dan tiga di AFC Champions League Two. Gol yang dinanti belum datang juga. Bahkan, saat ia sempat menjebol gawang Persis Solo pada laga terakhir, VAR membatalkan gol tersebut karena Ramon dianggap lebih dulu melakukan handball.
Kondisi ini membuat Ramon menjadi satu-satunya penyerang asing Persib yang belum pecah telur. Bandingkan dengan rekan setimnya, Uilliam Barros, yang sudah mencetak enam gol dari sembilan penampilan. Ekspektasi Bobotoh sangat tinggi, mengingat ia memikul beban berat sebagai penerus David da Silva, yang merupakan ujung tombak tersubur klub musim lalu.
๐ก๏ธ Bojan Hodak Pasang Badan: Kontribusi Pressing yang Luar Biasa
Meskipun belum mencetak gol, Pelatih Persib, Bojan Hodak, tidak menaruh keraguan sedikit pun terhadap striker 27 tahun itu. Sebaliknya, Hodak justru menilai Ramon telah memberikan kontribusi penting dalam permainan Persib meski belum berbuah gol.
“Dia bekerja sangat keras. Dia berusaha untuk selalu berduel dengan pemain belakang, bisa menjadi pemantul untuk pemain lainnya,” kata Bojan Hodak. Hodak menambahkan, “Dia berlari mengejar bola, lalu banyak membuka ruang. Dia pemain yang bagus, dia punya karakter yang berbeda dengan penyerang lain yang kita miliki.” Analisis Hodak menunjukkan Ramon Tanque sering menjadi pemain yang paling rajin melakukan pressing di lini depan, dan ini sangat membantu sistem pertahanan tim.
๐ Ramon Tak Menyerah: Motivasi Datang dari Tuhan
Ramon sadar ekspektasi tinggi terus mengikutinya, namun ia memilih untuk tetap fokus dan menjaga motivasi. Pemain berpostur 185 cm itu mengaku hanya ingin membantu tim sebisa mungkin. Lebih lanjut, ia percaya kerja kerasnya akan segera terbayar.
“Soal motivasi saya, itu datangnya dari Tuhan. sudah bekerja keras bersama rekan satu tim, pelatih, dan staf pelatih. Saya berusaha membantu rekan satu tim sebaik mungkin,” ucap Ramon Tanque. “Saya sangat ingin mulai mencetak gol untuk membantu rekan satu tim, dan saya akan terus berusaha mencapainya,” kata Ramon Tanque. Semua pihak berharap, satu gol saja cukup untuk mengembalikan kepercayaan diri Ramon agar keran golnya terbuka lebar.
๐ Analisis Fisik: Terlalu Banyak Berlari Menguras Daya Ledak Finishing
Salah satu analisis yang muncul terkait kemandulan Ramon Tanque datang dari pakar taktik. Meskipun Hodak memuji kerja keras Ramon dalam melakukan pressing dan berlari mengejar bola (chasing the defense), hal ini justru bisa menjadi bumerang. Terlalu banyak berlari dan membuka ruang membuat Ramon seringkali tidak cukup segar saat mendapatkan peluang emas di kotak penalti. Ketika ia mencapai kesempatan mencetak gol, daya ledak dan akurasi finishing-nya sudah terkuras habis.
Implikasinya, Bojan Hodak mungkin perlu sedikit menyesuaikan peran Ramon. Hodak bisa memintanya lebih fokus menunggu di zona berbahaya (kotak 16 meter). Lagi pula, Persib kini sudah punya banyak pemain yang bisa mencetak gol, termasuk Marc Klok, Beckham Putra, dan Uilliam Barros. Mereka bisa berbagi tugas pressing agar Ramon bisa menyimpan energi untuk urusan yang paling penting: finishing.
๐ Memutus Kutukan: Laga Selanjutnya Kunci Pembuktian
Ramon Tanque dan Persib Bandung baru saja memenangkan laga heroik 2-0 melawan Persis Solo (walau dengan 10 pemain). Kemenangan ini seharusnya menjadi modal besar. Meskipun golnya dianulir, Ramon setidaknya berada di posisi yang tepat untuk mencetak gol. Hodak dan Bobotoh tentu berharap momen pecah telur itu segera datang, memutus kutukan “tertipu brosur” yang kini mulai dilekatkan padanya. Laga-laga selanjutnya akan menjadi pembuktian apakah skill top skor Liga Kamboja itu bisa diterjemahkan ke kerasnya BRI Super League.
Kini, semua mata tertuju pada Ramon. Akankah ia segera membuktikan dirinya sebagai penerus sejati mesin gol Persib? Kita tunggu saja.
