PSIS Ganti Pemilik, ‘Bos Cantik’ Langsung Pecat Pelatih: Awal Era Baru Mahesa Jenar Dimulai!

skorbolaindonesia – Halo Mahesa Jenar Fans dan Football Lovers se-Indonesia! Ada kabar super fresh dan mengejutkan dari Semarang. Setelah drama panjang dan hasil yang sangat memprihatinkan, PSIS Semarang akhirnya punya nahkoda baru di level manajemen.
Dan gebrakan dari pemilik baru ini? Langsung gas pol!
Begitu resmi mengakuisisi saham mayoritas PT Mahesa Jenar Semarang, owner baru PSIS langsung mengambil keputusan besar yang bikin geger: mencopot pelatih kepala, Ega Raka Galih.
Keputusan mendadak ini adalah respons kilat atas hasil memalukan yang baru saja dialami Mahesa Jenar. PSIS dihajar Persipura Jayapura dengan skor telak 0-4 di kandang sendiri, Stadion Jatidiri, pada Selasa (18/11/2025). Jelas, kekalahan di kandang dengan skor jauh seperti itu sudah tak bisa ditoleransi lagi.
Gebrakan Pertama dari CEO Baru: Tak Ada Toleransi!
Chief Executive Officer (CEO) PSIS yang baru, Datu Nova Fatmawati, memastikan bahwa keputusan mencopot Coach Ega Raka Galih ini adalah hasil evaluasi menyeluruh.
“Setelah melakukan evaluasi secara menyeluruh, kami memutuskan untuk mengganti pelatih kepala, Coach Ega Raka Galih,” ujar Datu Nova dalam pernyataan resminya, Rabu (19/11/2025).
Kekalahan 0-4 dari Persipura di Jatidiri itu memang tamparan keras. Berdasarkan data dan suasana di lapangan (hasil pencarian Google), kekalahan ini terjadi di hadapan ribuan Panser Biru dan Snex yang sudah lama menantikan kebangkitan. Kalah telak di kandang sendiri setelah pergantian kepemilikan adalah pemicu instan yang tak terhindarkan bagi perombakan staf pelatih. Para suporter pasti merasakan syok yang sama, dan manajemen baru deal dengan cepat.
Siapa Sebenarnya Bos Baru PSIS Ini?
Langkah cepat mencopot Ega Raka Galih ini adalah gebrakan perdana dari Datu Nova Fatmawati. Pengusaha perempuan asli Semarang ini resmi mengambil alih 74,25% saham mayoritas PT Mahesa Jenar Semarang pada Senin (17/11/2025) malam WIB, menggantikan era kepemilikan keluarga Yoyok Sukawi.
Datu mengakui, kecintaannya pada PSIS sudah ditanamkan ayahnya sejak kecil. Kecintaan inilah yang mendorongnya berani mengambil alih tim di tengah situasi yang sulit. Sebelum di PSIS, Datu juga punya pengalaman di manajemen sepak bola, lho! Ia pernah menjabat sebagai Manajer Persela Lamongan (data dari Google), yang menunjukkan bahwa ia bukan sosok asing dalam urusan manajerial klub dan tentu paham betul dinamika di kompetisi Liga 2 atau Pegadaian Championship. Pengalaman ini yang membuat keputusannya terasa cepat dan terukur.
Target dan Misi: Bergerak Cepat Cari Juru Taktik Baru
Dengan pelatih kepala yang dicopot, fokus manajemen PSIS kini bergeser total: mencari pengganti yang tepat secepatnya!
Datu Nova menegaskan bahwa jajaran manajemen akan langsung bergerak. “Kami pasti memiliki harapan baru dan kami akan menunjuk pelatih kepala baru juga dalam waktu dekat,” ucap Datu.
Sosok juru taktik anyar ini punya tugas berat: mendongkrak prestasi Mahesa Jenar yang sampai saat ini belum pernah meraih kemenangan sama sekali sepanjang Pegadaian Championship 2025/2026. Mereka butuh pelatih yang bukan hanya ahli taktik, tapi juga motivator ulung untuk membangkitkan mental tim dari dasar jurang.
Latar Belakang Eks Pelatih: Era Yoyok Sukawi Berakhir, Era Kekalahan Dimulai
Pergantian kepemilikan ini otomatis menutup era famili Yoyok Sukawi. Selama periode kepemimpinan lama (konteks dari Google), PSIS memang sering menghadapi pasang surut, tapi pergantian manajemen ini dianggap sebagai reset total yang sangat dibutuhkan suporter.
Ega Raka Galih sendiri adalah salah satu legacy dari era sebelumnya. Meskipun ia dianggap loyal, namun rentetan hasil buruk membuatnya tak bisa dipertahankan di bawah kepemilikan yang baru ini. Keputusan Datu Nova mencopotnya begitu cepat menunjukkan bahwa standar yang ia terapkan untuk PSIS jauh lebih tinggi dari sebelumnya.
Catatan Paling Buruk di Grup Timur: PSIS di Dasar Jurang
Kekalahan 0-4 dari Persipura bukan hanya memalukan, tapi juga semakin menyeret PSIS Semarang ke posisi paling bawah di klasemen sementara Grup Timur Pegadaian Championship 2025/2026.
-
Dari 11 laga yang sudah dimainkan, Mahesa Jenar hanya sanggup mengoleksi dua poin saja. Dua poin itu berarti mereka hanya meraih hasil imbang dua kali, sisanya? Kalah total.
-
Statistik Pertahanan Jebol: PSIS termasuk kontestan yang paling memprihatinkan karena sudah kemasukan 29 gol dari 11 pertandingan. Rata-rata 2,6 gol kebobolan per pertandingan! Gila!
-
Serangan Tumpul: Produktivitas golnya juga amat minim, yakni hanya mencetak empat gol saja.
Kondisi ini jelas menunjukkan bahwa PR bagi pelatih baru nanti adalah memperbaiki semua lini, mulai dari mental tim, merapatkan pertahanan yang sangat rapuh, hingga menemukan chemistry untuk mencetak gol.
Target Realistis Grup Timur: Menjauh dari Degradasi
Jika dilihat dari peta kekuatan Grup Timur (informasi dari Google), PSIS kini bersaing ketat dengan tim-tim seperti Persewar Waropen dan Persiba Balikpapan (jika diasumsikan mereka ada di grup yang sama) yang juga sedang berjuang menjauh dari zona degradasi. Target realistis bagi PSIS setelah pergantian pelatih ini adalah segera meraih kemenangan pertama agar bisa keluar dari posisi juru kunci dan tidak terperosok ke Liga 3 musim depan.
Dengan gebrakan dari owner baru ini, harapan suporter pasti melambung tinggi. Kita tunggu saja, siapa sosok pelatih anyar yang berani mengambil tantangan besar ini dan mampukah ia membawa PSIS kembali ke jalur kemenangan.
AGEN BOLA TERPERCAYA DEWAGG ~ Taruhan Bola Parlay Terbaru
Daftar disini >> Link Alternatif Dewagg




