skorbolaindonesia – Wargi Bandung dan pecinta bola Tanah Air, siap-siap! Sebab, akhir pekan ini bakal ada laga super panas di ajang BRI Super League. Dua raksasa dengan sejarah panjang, Persib Bandung dan PSM Makassar, bakal bentrok di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (27/12/2025).
Ini bukan sekadar pertandingan biasa, guys. Melainkan, ini adalah duel gengsi antara dua tim legendaris yang punya tradisi juara. Oleh karena itu, atmosfer di GBLA diprediksi bakal meledak dari menit awal karena kedua tim lagi dalam performa terbaiknya.
Persib Lagi Wangi-wanginya
Maung Bandung lagi on fire banget belakangan ini. Di bawah racikan Bojan Hodak, permainan Persib jadi lebih seimbang dan rapi. Tidak hanya jago nyerang, pertahanan mereka juga makin solid.
Buktinya, mereka baru aja menghajar Bhayangkara FC 2-0 minggu lalu. Akibatnya, kemenangan itu bikin Persib sukses menendang Persija Jakarta dari posisi runner-up. Sekarang, mereka cuma beda tipis—tiga poin doang—dari pemuncak klasemen, Borneo FC.
Sementara itu, tim tamu PSM Makassar alias Juku Eja juga gak bisa diremehkan. Tim dari Sulawesi ini terkenal dengan semangat juangnya yang “Ewako” banget. Faktanya, mainnya ngotot, rapi, dan susah ditembus. Mereka datang ke Bandung bukan buat jalan-jalan, tapi buat mencuri poin biar tetep eksis di papan atas.
Thom Haye: “Fokus Menang, Gak Usah Lirik Tetangga”
Di tengah panasnya persaingan papan atas, jenderal lapangan tengah Persib, Thom Haye, ngasih pesan berkelas. Dia bilang, skuad Maung Bandung gak perlu pusing memikirkan hasil tim lain, termasuk Borneo FC. Kuncinya cuma satu: Menang!
“Kalau kita konsisten menang terus, posisi puncak pasti bakal jadi milik kita,” kira-kira begitu optimisme dari sang Profesor.
Apalagi, situasinya lagi mendukung banget. Pasalnya, Persija baru aja kepleset lawan Semen Padang. Jadi, kalau Persib bisa sikat PSM dan di tempat lain Borneo FC “sedekah poin” lawan Malut United, Maung Bandung bisa langsung naik tahta. Sebab, mereka akan unggul head to head (sama-sama 34 poin).
Jadwal Kick-off: 📅 Sabtu, 27 Desember 2025 ⚽ Persib Bandung vs PSM Makassar him 19.00 WIB (Live di GBLA & Streaming)
Persib vs PSM
Sejarah, Taktik, dan Data (In-Depth)
Laga ini bukan cuma soal 90 menit di lapangan. Akan tetapi, ada banyak fakta dan data menarik yang melatarbelakangi duel klasik ini. Berdasarkan penelusuran data historis dan tren performa, berikut adalah bedah kekuatan kedua kubu.
Indonesia. Alasannya, rivalitas ini sudah ada sejak era Perserikatan. Berdasarkan arsip sejarah sepak bola nasional, kedua tim ini adalah musuh bebuyutan di dekade 90-an.
Momen Ikonik: Salah satu yang paling diingat adalah rivalitas mereka di awal era Liga Indonesia 1994/1995. Kala itu, Persib dan PSM selalu menjadi representasi kekuatan sepak bola Jawa Barat vs Sulawesi Selatan.
Karakter Tim: Persib identik dengan permainan taktis dan penguasaan bola. Sebaliknya, PSM dikenal dengan permainan keras, cepat, dan mengandalkan fisik (karakteristik Siri’ Na Pacce).
2. Rekor Pertemuan yang Ketat (Head-to-Head)
Jika melihat data pertemuan dalam 5 tahun terakhir (2020-2024), kedua tim saling mengalahkan.
Faktor Kandang: Persib sangat dominan ketika bermain di Bandung. Stadion GBLA atau Si Jalak Harupat sering menjadi kuburan bagi PSM. Hal ini disebabkan dukungan puluhan ribu Bobotoh memberikan tekanan mental yang luar biasa bagi tim tamu.
Kejutan Juku Eja: Namun, PSM di bawah asuhan pelatih-pelatih asing mereka dalam beberapa musim terakhir sering kali mampu mencuri poin. Mereka mengandalkan skema serangan balik cepat. Bahkan, PSM pernah memutus rekor tak terkalahkan Persib di kandang pada musim 2022/2023. Ini adalah sebuah fakta yang harus diwaspadai Bojan Hodak.
3. Adu Taktik: Direct Football vs Ball Possession
Laga ini akan menjadi panggung adu kecerdasan taktik.
Gaya Persib (Era 2025): Dengan kehadiran Thom Haye, lini tengah Persib menjadi sangat mewah. Sebab, Haye dikenal memiliki akurasi umpan jarak jauh (long pass) di atas rata-rata dan visi bermain Eropa. Persib kemungkinan akan mengontrol tempo permainan. Kemudian, mereka memancing pemain PSM keluar, lalu mengirim umpan terobosan ke striker. Data menunjukkan, tim yang memiliki gelandang pengatur ritme seperti Haye memiliki persentase penguasaan bola di atas 55% dalam laga kandang.
Gaya PSM: Di sisi lain, PSM Makassar biasanya bermain pragmatis saat tandang. Mereka akan menumpuk pemain di tengah dan melakukan high pressing saat kehilangan bola. Selanjutnya, mereka mengandalkan kecepatan sayap. Statistik Liga 1 menunjukkan PSM adalah salah satu tim dengan jumlah intersep dan tekel tertinggi. Ini membuktikan disiplin pertahanan mereka.
4. Faktor X: Mentalitas Juara dan Situasi Klasemen
Data psikologis dalam sepak bola menunjukkan sebuah pola. Tim yang sedang mengejar (posisi 2) seringkali memiliki motivasi berlipat dibandingkan tim yang sedang dikejar.
Tekanan Borneo FC: Borneo FC yang berada di puncak klasemen dengan selisih 3 poin pasti merasakan “napas” Persib di leher mereka. Jika Persib menang di hari Sabtu, maka tekanan mental akan beralih sepenuhnya ke Borneo yang baru bermain hari Minggu.
Konsistensi: Persib di paruh kedua musim (sekitar pekan 15 ke atas) seringkali “telat panas” di tahun-tahun sebelumnya. Akan tetapi, data musim ini menunjukkan anomali positif di mana mereka konsisten sejak awal. Kemenangan 2-0 atas Bhayangkara FC dengan clean sheet adalah indikator bahwa lini belakang mereka sedang dalam performa puncak.
5. Prediksi Cuaca dan Kondisi Lapangan
Desember di Kota Bandung identik dengan curah hujan tinggi. Data BMKG sering menunjukkan hujan di sore hingga malam hari pada bulan Desember.
Dampak: Jika hujan turun, aliran bola akan lebih cepat namun lapangan menjadi licin. Kondisi ini biasanya menguntungkan tim yang mengandalkan tembakan jarak jauh (Persib punya Thom Haye). Namun di sisi lain, permainan fisik PSM juga bisa lebih berbahaya dalam kondisi lapangan berat yang menguras stamina.
Secara keseluruhan, di atas kertas, Persib diunggulkan karena faktor tuan rumah dan momentum kemenangan. Meskipun demikian, sejarah mencatat PSM Makassar adalah tim yang paling hobi merusak pesta tuan rumah.
Laga ini diprediksi akan berakhir dengan skor tipis. Nantinya, satu kesalahan kecil atau satu momen jenius dari pemain bintang (seperti set-piece Thom Haye) akan menjadi penentu siapa yang berhak tersenyum di akhir pekan.