Dapatkah Spanyol Mendapatkan Gelar ke-2 di Piala Dunia 2022

skorbolaindonesia

skorbolaindonesia. Telah 12 tahun semenjak Spanyol memenangi piala Piala Dunia pertama mereka di Afrika Selatan, dan angkatan baru mega bintang Spanyol mengharap untuk mengulang-ulang trick di Qatar pada musim dingin ini.

Hari – hari menyaksikan legenda seperti Xavi, Andreas Iniesta, Sergio Ramos, dan Iker Casillas bermain untuk timnas mereka telah lama berlaku. Walau begitu, prestasi mereka untuk La Roja bisa menjadi ide untuk beberapa bakat muda baru yang hendak maju sebagai wakil negaranya pada kompetisi tahun ini.

Piala Dunia 2010 populer dengan style sepak bola tiki taka. Tehnik ini didasari pada kepenguasaan periode panjang dan umpan pendek dengan pergerakan tau-tau untuk membikin musuh capek. Itu dilakukan dengan prima oleh squad nasional Spanyol yang berpotensi dan team Barcelona Pep Guardiola pada zaman yang serupa, yang meliputi beberapa pemain yang sebagai wakil Spanyol di saat itu.

skor bola hari ini. Dua belas tahun selanjutnya, permainan sepak bola telah berpindah. Ini lebih intensif, team lebih siap untuk tetap bertahan menantang style ini, dan Spanyol harus menyesuaikan untuk menaklukkan musuh mereka.

Ahli sepak bola Spanyol Alvaro Rome berbicara jika dia berpikir ada kenaikan pada tiki – taka. Dia berpikiran jika tiki – taka cukup untuk memenangi kompetisi nya di tahun 2010, tetapi saat ini, intensitasnya jadi makin penting. Dan Spanyol memiliki banyak intensif. Tanpa bola, mereka mengetahui bagaimana tempatkan intensif pada penekanan untuk memperoleh bola. Bola kembali. Ini bukanlah lah sebuah style gegenpressing seperti Liverpool, tetapi mereka usaha untuk sampai ke situ.

Lalu, bisakah tim Spanyol ini mengimplementasikan model counter-pressing baru ini dan membuat dianggap di persaingan di Qatar?

Grup/lajur Spanyol ke Lusail
Spanyol memulai persaingan sebagai tim favorite di Group E, yang berisi Kosta Rika, Jerman dan Jepang.

Laga bagus sekali di sesion kwalifikasi group adalah Spanyol versi Jerman. Kedua negara terkenal berjumpa di final Kejuaraan Eropa 2008 di Austria, dengan Spanyol menang 1-0. Tapi ke-2 faksi tampil buruk di persaingan. Jerman kalah dari Inggris di Euro 2020 dan tersingkir dari Piala Dunia 2018 di set grup. Pasangan ini adalah favourite untuk maju ke set seterusnya, tetapi Kosta Rika dan Jepang akan memberikan halangan berat saat mereka usaha untuk mendapat kembali perform mereka di persaingan besar.

Jika juara grup, Spanyol akan hadapi runner – up Grup F, yang terdiri dari Belgia, Kanada, Maroko, dan Kroasia, di Stadion Al Janoub. Jika Jerman tampil bagus di Grup E, Spanyol peluang cuma finis sebagai runner – up. Jika ini terjadi, tim tuntunan Luis Enrique akan bertandang ke stadion Education City dan temui juara Grup F, terhitung Belgia.

Jika Spanyol lolos, mereka bisa bertemu Brasil dan Portugal dari Grup G atau H di perempat final. Untuk capai final di Lusail, mereka peluang harus lewat Prancis, juara saat ini.

baca juga:

Pemain Kunci
Ada saat saat team reguler Spanyol penuh dengan pemain terbaik dunia. Walaupun kwalitasnya belum sebaik itu, tetap ada banyak pemain luar biasa dan gabungan yang baik antara pemain muda dan pengalaman. Ini peluang menjadi persaingan terakhir untuk sang kapten, Sergio Busquets. Dia sebagai segi integral dari team yang memenangkan Piala Dunia 2010 dan Euro 2012. Dia ingin meninggalkan jejaknya di panggung dunia untuk terakhir kalinya setelah membuat 138 perform untuk tim nasional sejauh ini.

Talenta
muda Spanyol yang paling banyak diulas. Di umurnya yang baru 18 tahun, Gavi sudah membuat 11 perform untuk tim nasional. Setelah profesi berkilau sejauh 23 tahun di status itu, manajer Barcelona Xavi tahu demikian sulitnya bermain di baris striker tengah. Penggemar Spanyol akan memerhatikan Gavi, sebagai legenda sepakbola masa depan.

Ada banyak pertanyaan sekitaran perform Spanyol di Piala Dunia tahun ini. Bisakah mereka menyamai intens favourite lainnya dan maju ke tingkatan selanjutnya dari persaingan ini? Atau akankah ini dilihat sebagai pengalaman untuk beberapa pemain muda untuk berkembang di masa depan dalam karier mereka? Jika Spanyol sukses keluar group mereka, mereka yakin bisa membuat dampak besar di Qatar.

dari daftar 55 pemain, Luis Enrique akan selekasnya pilih optimal 26 pemain untuk dibawa ke Qatar. Sama seperti yang telah disaksikan pada musim panas lalu di Euro 2020, bagaimana juga, ia kemungkinan cuma ambil 24.

Daftar awalnya memberi kalian deskripsi mengenai di mana pemikiran kepala pelatih saat ini dan beberapa nama telah membuat orang bicara, baik karena kehadiran mereka atau ketidakberadaan pada mereka.

Pique sebagai salah satunya surprise besar dalam perincian, namuan ia menyaratkan di awal tahun ini untuk kembali lagi ke tim Spanyol, lebih dari 4 tahun sesudah pensiun dari laga internasional.

Meskipun jadi bek tengah opsi ke-4 Barcelona, ia kelihatan telah lakukan lumayan banyak untuk ada pada radar luis Enrique dan dengan pekikan membuat Piala Dunia.

Kembalinya Sergio Ramos peluang
Veteran yang lain bisa ditata untuk kembali spektakuler ialah bekas dari partner Pique ada di belakang, Sergio Ramos. Bek Paris Saint – Germain masuk juga ke daftar awalan yang telah disodorkan ke FIFA, meskipun tidak bermain untuk Spanyol semenjak Maret 2021.

Tentu saja, ke-2 nya harus gantikan opsi Luis Enrique seperti Aymeric Laporte, Inigo Martinez, Pau Torres, dan Eric Garcia untuk membikin keputusan paling akhir.

Bek tengah yang lain yang disebut dalam perincian sebagai Diego Llorente dan Hugo Guillamon, yang maknanya tidak ada tempat untuk Nacho fernandez, David Garcia, atau Yeray Alvarez, yang kemungkinan berasa mereka memiliki claim yang lebih bagus dibanding Pique.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version