skorbolaindonesia – Niat hati ingin debut manis, sayangnya nasib apes justru menimpa pelatih baru Persik Kediri, Marcos Reina. Di pekan ke-15 BRI Super League 2025/2026 ini, skuad Macan Putih harus menelan pil pahit. Pasalnya, saat bertandang ke markas Persita Tangerang di Stadion Indomilk Arena, Minggu (21/12/2025), mereka “dirujak” tuan rumah dengan skor telak 0-3.
Kekalahan ini menjadi rekor terburuk Ezra Walian cs musim ini. Selain itu, hasil ini juga menandai kali ketiga lini depan Persik macet total alias gagal mencetak gol sama sekali. Sebelumnya, mereka sudah pernah ditekuk Bhayangkara FC (0-1) dan Borneo FC (0-2). Tentunya, ini jelas bukan start yang diinginkan Reina yang baru saja mendarat di Kediri.

Hokky Caraka Mode “Beast”
Bintang lapangan malam itu jelas jatuh ke tangan wonderkid Timnas, Hokky Caraka. Striker muda ini tampil menggila dengan mencetak brace (dua gol) cuma dalam waktu tiga menit! Pertama, golnya lahir di menit ke-66.
Selanjutnya, gol keduanya di menit ke-69 sukses membuat seisi stadion melongo. Betapa tidak, Hokky melakukan tendangan salto membelakangi gawang yang bikin kiper asing Persik, Leo Navacchio, mati langkah. Kelas abis! Akhirnya, penderitaan Persik makin lengkap setelah Eber Bessa ikut mencatatkan nama di papan skor pada menit ke-82. Game over buat Macan Putih.
Curhat Sang Pelatih Baru
Usai pertandingan, Marcos Reina tidak bisa menyembunyikan rasa kecewanya. Menurut pelatih asal Spanyol ini, timnya sebenarnya main oke di babak pertama. Akan tetapi, situasi langsung chaos begitu kebobolan.
“Pastinya sedih banget sama hasil ini. Sebenarnya, babak pertama kita main rapi sesuai latihan. Tapi, babak kedua ambyar gara-gara kebobolan,” curhat Reina.
Dia mengaku sudah mencoba segala cara. Termasuk mengubah taktik jadi lebih agresif buat mengejar ketertinggalan. Namun, tembok pertahanan Persita hari itu lagi kokoh banget.
“Gue udah masukin pemain tipe nyerang, tapi tetep buntu. Ini laga debut yang super ketat buat gue yang baru kerja dua minggu di sini,” tambahnya. Meskipun begitu, Reina tetap optimis dan minta timnya langsung fokus buat laga selanjutnya lawan Persis Solo.
Di Balik Layar: Analisis Taktik dan Fakta Menarik
Kekalahan telak Persik Kediri ini bukan cuma soal nasib sial. Melainkan, ada faktor teknis dan data menarik yang bisa kita bedah lebih dalam. Berikut adalah analisis situasi Persik dan Persita di musim 2025/2026 ini.
1. Benturan Gaya Main: “Spanish Style” vs Pragmatisme
Kedatangan Marcos Reina pada awal Desember 2025 membawa harapan baru bagi Persik Kediri. Hal ini dikarenakan latar belakang kepelatihannya di Spanyol dan pengalaman di klub Amerika Utara. Reina dikenal menyukai gaya permainan berbasis penguasaan bola atau possession ball.
Akan tetapi, di laga debutnya ini filosofi Reina justru menjadi bumerang. Persik yang mencoba membangun serangan dari belakang (build-up play) terlihat kaget menghadapi pressing ketat Persita. Akibatnya, di babak kedua garis pertahanan mereka naik terlalu tinggi. Celah inilah yang dimanfaatkan Hokky Caraka lewat serangan balik kilat.
2. Hokky Caraka yang Semakin Matang
Sementara itu, penampilan Hokky Caraka di laga ini menegaskan statusnya sebagai salah satu striker lokal paling berbahaya. Di usia yang baru menginjak 21 tahun, Hokky menunjukkan kematangan luar biasa.
Faktanya, gol saltonya bukan kebetulan. Ia memang dikenal memiliki kemampuan akrobatik dan positioning yang bagus. Padahal sebelumnya, statistik Hokky sempat mendapat sorotan karena baru mencetak 1 gol. Namun, brace ke gawang Persik membuktikan bahwa insting membunuhnya telah kembali.
3. Debut Pahit untuk Kiper Jangkung
Tak hanya itu, sorotan juga tertuju pada kiper Persik, Leo Navacchio. Kiper asal Brasil bertinggi 1,92 meter ini sebenarnya didatangkan untuk memberikan rasa aman. Sebagai kiper asing pertama dalam sejarah Persik Kediri, ekspektasi padanya sangat tinggi.
Sayangnya, menghadapi penyelesaian akhir klinis dari Hokky dan Eber Bessa, Navacchio tak bisa berbuat banyak. Masalah utamanya adalah koordinasi antara dirinya dan lini belakang yang belum sepenuhnya memahami sistem baru pelatih Reina.
4. Tantangan Ezra Walian di Lini Depan
Di sisi lain, lini depan Persik yang dimotori Ezra Walian terlihat tumpul. Ezra sebenarnya punya peran krusial sebagai penghubung antar lini. Akan tetapi, dalam laga ini suplai bola kepadanya sering terputus.
Statistik menunjukkan Persik kesulitan menciptakan peluang bersih (clear cut chances). Oleh karena itu, ini menjadi alarm bahaya mengingat Persik sudah tiga kali gagal mencetak gol. Jika Reina tidak segera menemukan formula yang tepat, ancaman papan bawah klasemen bisa semakin nyata.




