Drama Penalti di Qatar! PSG Juara Piala Interkontinental 2025, Bungkam Flamengo

PSG resmi jadi raja

skorbolaindonesia – Sobat bola, sejarah baru tercipta di tanah Qatar! Paris Saint-Germain (PSG) akhirnya resmi menasbihkan diri sebagai klub terbaik di dunia tahun ini. Raksasa Prancis itu sukses menyabet gelar juara Piala Interkontinental 2025 setelah melewati laga super alot melawan wakil Brasil, Flamengo.

Pertandingan yang digelar di Ahmad bin Ali Stadium, Kamis (18/12/2025) dini hari WIB tadi benar-benar bikin fans PSG dan Flamengo senam jantung. Gimana enggak? Setelah main imbang 1-1 selama 120 menit, penentuan juara harus lewat drama adu penalti yang skornya irit banget!

Paris Saint-Germain (PSG)
Paris Saint-Germain (PSG)

Jalannya Pertandingan: Jual Beli Serangan

Sejak peluit kick-off dibunyikan, PSG yang datang dengan status juara Liga Champions Eropa langsung ngegas. Akan tetapi, Flamengo juga enggak mau kalah gertak. Tim berjuluk Rubro-Negro ini memberikan perlawanan sengit khas gaya main Amerika Latin yang ngotot.

Gol yang ditunggu-tunggu akhirnya pecah di menit ke-38. Siapa lagi kalau bukan bintang anyar PSG, Khvicha Kvaratskhelia. Pemain yang sering dijuluki “Kvaradona” ini sukses menyerobot umpan manis dari Desire Doue. Hasilnya, ia berhasil bikin kiper Flamengo mati langkah. Skor 1-0 buat PSG bertahan sampai turun minum.

Masuk babak kedua, Flamengo mulai panas. Mereka gak mau pulang dengan tangan kosong. Usaha mereka berbuah manis di menit ke-62. Lewat skema serangan balik, Flamengo dapat hadiah penalti.

Jorginho, eks pemain Chelsea dan Arsenal yang kini membela Flamengo, maju sebagai eksekutor. Dengan dingin, dia sukses mengecoh Gianluigi Donnarumma. Skor jadi imbang 1-1!

Skor kacamata ini bertahan sampai waktu normal 90 menit habis. Bahkan, sampai 2×15 menit babak tambahan (extra time) kelar, tidak ada gol tambahan. Wasit pun menunjuk titik putih buat adu nasib.

Drama Adu Penalti: Banyak yang Gagal, Donnarumma Tembok!

Nah, ini dia bagian paling gila dari laga tadi malam. Biasanya adu penalti itu skornya kejar-kejaran. Namun, kali ini justru jadi ajang “siapa yang paling gak gugup”. Bayangkan saja, dari total sembilan penendang, enam di antaranya gagal total!

  • Ronde 1: Nicolas de la Cruz (Flamengo) dan Vitinha (PSG) sama-sama cool, gol semua. Skor 1-1.

  • Ronde 2: Mulai deh dramanya. Saul Niguez (Flamengo) gagal, eh Ousmane Dembele (PSG) ikutan gagal juga. Masih 1-1.

  • Ronde 3: Pedro (Flamengo) gagal maning! Nuno Mendes maju buat PSG dan… GOL! PSG unggul 2-1.

  • Ronde 4: Leo Pereira (Flamengo) gagal lagi. Bradley Barcola (PSG) punya peluang mengunci kemenangan, tapi malah ikutan gagal. Fans PSG pasti sudah teriak-teriak gemes di sini.

  • Ronde 5: Penentuan hidup mati buat Flamengo. Luiz Araujo maju, beban satu negara ada di pundaknya. Dan hasilnya… GAGAL!

Otomatis, penendang kelima PSG gak perlu maju lagi. PSG menang adu penalti dengan skor tipis 2-1 dan berhak angkat trofi bergengsi ini.


Analisis Mendalam: Kenapa Gelar Ini Spesial Buat PSG?

Kemenangan ini bukan cuma soal menambah trofi di lemari PSG. Ternyata, ada banyak fakta menarik di baliknya yang perlu kamu tahu. Yuk, kita bedah lebih dalam kenapa Piala Interkontinental 2025 ini jadi momen bersejarah.

1. Format Baru FIFA yang “Menjebak”

Buat yang bingung, “Lho, kok Piala Interkontinental lagi? Bukannya sudah ganti jadi Piala Dunia Antarklub?” Nah, jadi begini ceritanya. FIFA mengubah format Piala Dunia Antarklub jadi 4 tahun sekali (mirip Piala Dunia negara). Sebagai gantinya, FIFA menghidupkan lagi Piala Interkontinental sebagai turnamen tahunan.

Formatnya unik. PSG sebagai juara Liga Champions Eropa (UEFA) punya privilege alias hak istimewa buat langsung nunggu di final. Sementara itu, Flamengo sebagai juara Copa Libertadores (CONMEBOL), harus “berdarah-darah” dulu di babak playoff yang disebut FIFA Challenger Cup.

Flamengo harus mengalahkan wakil dari Asia, Afrika, atau Amerika Utara dulu buat ketemu PSG. Jadi secara fisik, PSG memang lebih segar. Namun, Flamengo lebih panas mesinnya karena sudah main duluan. Fakta bahwa Flamengo bisa menahan imbang PSG sampai 120 menit menunjukkan kalau mental juara Amerika Selatan itu gak main-main.

2. Era Baru Tanpa Mbappe

Musim 2025/2026 ini adalah era pembuktian PSG pasca ditinggal Kylian Mbappe. Banyak yang ragu PSG bisa tetap dominan di Eropa, apalagi dunia. Tapi, Luis Enrique membuktikan kalau sistem permainannya lebih penting daripada satu nama besar.

Gol dari Kvaratskhelia menunjukkan kalau transfer cerdas PSG musim ini berbuah hasil. Kombinasi winger lincah kayak Kvaratskhelia, Dembele, dan Barcola bikin serangan PSG lebih variatif. Akibatnya, mereka tidak cuma mengandalkan kecepatan lari satu orang doang.

3. Donnarumma: Si Raja Penalti

Kredit khusus harus dikasih ke Gianluigi Donnarumma. Kiper Italia ini memang punya reputasi ngeri kalau urusan adu penalti (ingat final Euro 2020?). Di laga ini, mentalitas Donnarumma bikin para penendang Flamengo keder.

Statistik mencatat, dari 4 penendang Flamengo yang gagal, dua di antaranya berhasil ditepis Donnarumma. Sisanya, melebar karena tekanan mental menghadapi kiper segede gaban itu. Ini membuktikan kalau di laga final, punya kiper jago itu setengah jalan menuju kemenangan.

4. Dominasi Eropa Masih Belum Runtuh

Kemenangan PSG ini memperpanjang tren dominasi klub Eropa di ajang dunia. Terakhir kali klub Amerika Selatan juara itu tahun 2012 (Corinthians). Sejak saat itu, trofi ini (baik format lama maupun baru) selalu mampir ke benua biru.

Padahal, Flamengo main bagus banget. Statistik penguasaan bola memang dipegang PSG (sekitar 58%). Meski begitu, shots on target Flamengo gak kalah bahaya. Strategi high pressing yang diterapkan pelatih Flamengo sempat bikin lini tengah PSG yang dikomandoi Vitinha kerepotan. Sayangnya, dewi fortuna lebih sayang sama PSG di babak tos-tosan.

5. Apa Selanjutnya Buat PSG?

Gelar Piala Interkontinental ini jadi booster moral yang gila buat PSG menjalani sisa musim. Mereka sekarang sah menyandang badge juara dunia di jersey mereka. Target selanjutnya jelas: Mempertahankan dominasi di Ligue 1 dan mencoba back-to-back di Liga Champions.

Buat Flamengo, kekalahan ini memang pahit. Tapi, bisa menahan imbang tim setara PSG sampai adu penalti sudah jadi bukti kalau sepak bola Brasil masih punya taring di level tertinggi.

So, selamat buat PSG! Buat fans Flamengo, jangan sedih lama-lama ya. Sepak bola emang kadang kejam, apalagi kalau udah urusan adu penalti.

Gimana menurut kalian, Guys? Layak gak PSG juara, atau sebenernya Flamengo lebih pantes menang di waktu normal? Komen di bawah ya!