skorbolaindonesia – Ketika Scott McTominay bergabung dengan Napoli dari Manchester United pada awal musim 2024/2025, banyak yang memandangnya sebelah mata. Dicap sebagai pemain “medioker” di Premier League, kepindahannya ke Serie A sempat diragukan akan memberi dampak nyata. Namun, semua keraguan itu seolah sirna ketika McTominay mencetak dua gol penting yang membantu Napoli menang atas Torino dengan skor 3-1, dalam lanjutan Serie A pekan ke-32 yang digelar di Stadio Diego Armando Maradona, Minggu malam waktu setempat.
Dua gol McTominay tak hanya mengamankan tiga poin krusial untuk tim asuhan Francesco Calzona, tetapi juga menjaga asa Napoli untuk tetap bersaing dalam perburuan Scudetto musim ini, bersaing ketat dengan Inter Milan dan Juventus di papan atas klasemen.
Laga melawan Torino menjadi panggung sempurna bagi McTominay untuk menunjukkan bahwa dirinya bukan sekadar pelengkap, melainkan pemain kunci yang mampu menentukan hasil pertandingan. Lantas, bagaimana jalannya pertandingan, dan sejauh mana kontribusi McTominay terhadap perjalanan musim ini?
Babak Pertama: Napoli Tampil Dominan, McTominay Langsung Menggebrak
Napoli langsung tancap gas sejak menit awal. Bermain di kandang sendiri dengan dukungan ribuan tifosi fanatik, mereka menekan Torino dengan intensitas tinggi. Pelatih Calzona menurunkan formasi 4-3-3 dengan McTominay sebagai gelandang box-to-box, ditemani Stanislav Lobotka dan Piotr Zielinski di lini tengah. Sementara lini depan tetap dipercayakan kepada Victor Osimhen, Khvicha Kvaratskhelia, dan Matteo Politano.
Napoli tak butuh waktu lama untuk membuka keunggulan. Di menit ke-11, sebuah serangan cepat dari sisi kiri yang dibangun Kvaratskhelia menghasilkan bola muntah di depan kotak penalti. McTominay datang dari lini kedua dan melepaskan tembakan first-time keras ke sudut bawah gawang. Skor 1-0 untuk Napoli.
Torino mencoba merespons, namun sulit menembus lini tengah Napoli yang begitu solid. Duet Lobotka-McTominay mampu mendikte tempo permainan, dan pressing tinggi memaksa Torino beberapa kali kehilangan bola di wilayah berbahaya.
Menjelang akhir babak pertama, tepatnya di menit ke-42, McTominay kembali mencatatkan namanya di papan skor. Kali ini lewat skema bola mati. Sepak pojok Zielinski disundul dengan keras oleh sang gelandang asal Skotlandia, menaklukkan kiper Vanja Milinković-Savić. Brace! Napoli unggul 2-0 hingga turun minum.
Babak Kedua: Torino Bangkit, Tapi Napoli Terlalu Tangguh
Babak kedua dimulai dengan intensitas yang lebih tinggi dari Torino. Pelatih Ivan Jurić memasukkan striker tambahan, Antonio Sanabria, untuk menambah daya gedor. Tekanan Torino membuahkan hasil di menit ke-61 ketika Ricardo Rodríguez melepaskan tendangan bebas akurat yang mengarah ke tiang jauh, dan disambut dengan sundulan oleh Alessandro Buongiorno. Gol balasan membuat skor menjadi 2-1 dan pertandingan kembali hidup.
Namun Napoli tak goyah. Mereka tetap bermain disiplin, tidak panik, dan terus menjaga intensitas permainan. Calzona kemudian melakukan pergantian pemain, memasukkan André-Frank Zambo Anguissa dan Giovanni Simeone untuk menyegarkan lini tengah dan depan.
Pada menit ke-83, Napoli memastikan kemenangan lewat gol ketiga yang dicetak oleh Osimhen setelah menerima umpan cut-back dari Kvaratskhelia. Skor 3-1 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.
Baca Juga:
- Bukayo Saka Targetkan Comeback di Laga Arsenal vs Real Madrid
- Bagaimana Tonali Bantu Newcastle Juara Carabao Cup dan Sebaliknya
McTominay: Gelandang Serbabisa yang Kini Jadi Pahlawan Napoli
Dua gol yang dicetak McTominay pada laga ini mempertegas perannya sebagai elemen vital dalam skema permainan musim ini. Meski awalnya sempat diragukan, McTominay kini menjadi pilihan utama di lini tengah. Ia tak hanya kuat dalam duel fisik dan bertahan, tetapi juga mampu menyumbang gol dari lini kedua — kualitas yang sangat berharga dalam sistem permainan Calzona.
Sejauh musim ini berjalan, McTominay telah mencetak 7 gol dan 4 assist dari 28 penampilan di Serie A — catatan luar biasa untuk seorang gelandang bertahan/box-to-box.
Dalam konferensi pers pasca-pertandingan, Calzona memuji penampilan anak asuhnya itu:
“Scott (McTominay) menunjukkan mentalitas yang luar biasa. Dia tahu kapan harus menyerang, kapan harus bertahan. Dan yang paling penting, dia selalu siap bekerja keras untuk tim. Dua gol hari ini adalah hadiah atas kerja kerasnya selama ini.”
Dengan sisa 6 pertandingan lagi, perburuan gelar Scudetto musim ini benar-benar terbuka. Jadwal Napoli ke depan termasuk laga krusial melawan AS Roma dan Atalanta, serta partai berat menghadapi Inter di pekan ke-35.
McTominay: Dari “Cadangan Abadi” di MU Jadi Jenderal Napoli
Perjalanan karier Scott McTominay musim ini bagaikan dongeng sepak bola modern. Di Manchester United, ia kerap dicadangkan dan menjadi sasaran kritik fans. Namun, di Napoli, ia justru menjelma jadi pemimpin lini tengah — mirip dengan metamorfosis yang pernah dialami pemain seperti Andrea Pirlo atau bahkan Mohamed Salah, yang bersinar setelah meninggalkan Inggris.
Kepercayaan penuh dari pelatih, lingkungan kompetitif yang sehat, dan gaya main Serie A yang menuntut taktik serta positioning yang tajam ternyata cocok untuk McTominay. Ia kini bukan hanya pemain penting, tapi juga digadang-gadang jadi salah satu transfer terbaik Serie A musim ini.
Apa Kata McTominay?
Dalam wawancara setelah laga, McTominay mengungkapkan rasa bangganya:
“Saya merasa diterima di Napoli sejak hari pertama. Kota ini luar biasa, fansnya gila bola, dan saya ingin memberikan segalanya di atas lapangan. Dua gol ini penting, tapi yang terpenting adalah tim menang dan kami masih dalam jalur juara.”
Ia juga menyebut bahwa adaptasi ke Serie A tak semudah yang dibayangkan, namun dukungan tim dan pelatih membantunya berkembang cepat.
Napoli Menolak Menyerah, McTominay Buktikan Diri
Kemenangan atas Torino dengan dua gol dari Scott McTominay menegaskan bahwa Napoli masih sangat hidup dalam perburuan gelar Serie A 2024/2025. Dengan sisa pertandingan yang semakin mendebarkan, setiap poin menjadi penentu.
Di sisi lain, performa McTominay memberi pelajaran berharga bagi siapa pun yang meragukan potensinya: kadang, yang dibutuhkan hanyalah lingkungan yang tepat untuk bersinar.
Apakah Napoli bisa mengangkat trofi Scudetto untuk kedua kalinya dalam tiga musim terakhir? Jika McTominay dan kawan-kawan terus tampil seperti ini, jawabannya mungkin: ya, mereka bisa.