skorbolaindonesia.com – Transfer Jadon Sancho ke Manchester United pada musim panas 2021 merupakan salah satu transaksi besar dalam sejarah sepak bola Inggris. Manchester United akhirnya berhasil mendapatkan pemain muda berbakat asal Inggris tersebut dari Borussia Dortmund setelah berbulan-bulan negosiasi sengit. Sancho didatangkan dengan harga yang dilaporkan mencapai £73 juta, menjadikannya salah satu pembelian termahal dalam sejarah klub. Namun, performanya di Old Trafford belum sepenuhnya memenuhi ekspektasi tinggi yang melekat pada harga transfer dan reputasinya.
Di tengah semua spekulasi mengenai penampilan Sancho yang tidak stabil, beberapa mantan pemain dan pakar sepak bola turut angkat bicara, termasuk beberapa legenda Chelsea. Salah satu tokoh paling vokal adalah eks bintang Chelsea, yang dengan tegas mengkritik transfer ini dan menyebutnya sebagai “sebuah kegilaan.” Kritikan ini tidak hanya menyoroti masalah Sancho di lapangan, tetapi juga cara Manchester United menangani proses perekrutan dan pengelolaan pemain muda mereka. Dalam artikel ini, kita akan membahas kritik dari legenda Chelsea tersebut, alasan di balik kritik tersebut, serta apa yang salah dengan transfer Sancho menurut pandangan mereka.
Jadon Sancho: Harapan Besar yang Belum Terwujud
Sancho tiba di Manchester United dengan reputasi besar setelah tampil impresif bersama Borussia Dortmund di Bundesliga. Di Jerman, ia dikenal sebagai salah satu talenta muda paling menjanjikan di Eropa, dengan kemampuan luar biasa dalam menggiring bola, menciptakan peluang, dan mencetak gol. Bersama Dortmund, mencetak 50 gol dan memberikan 64 assist dalam 137 pertandingan, sebuah catatan statistik yang membuat Manchester United tertarik untuk merekrutnya.
Namun, sejak pindah ke Premier League, belum mampu menunjukkan performa yang konsisten. Dalam dua musim pertamanya di Old Trafford, ia kesulitan menemukan bentuk terbaiknya, terkadang terlihat kehilangan kepercayaan diri dan kurang adaptasi dengan gaya permainan cepat dan fisik Premier League. Meskipun Sancho menunjukkan beberapa kilasan potensi yang membuatnya direkrut dengan harga mahal, penampilannya secara keseluruhan belum memenuhi harapan, baik di liga maupun di kompetisi Eropa.
Kritik Legenda Chelsea: Mengapa Sancho Gagal di Manchester United?
Salah satu kritik paling keras terhadap transfer Jadon Sancho datang dari seorang legenda Chelsea yang menyebut bahwa perekrutan Sancho oleh Manchester United adalah “sebuah kegilaan.” Menurutnya, ada beberapa faktor yang membuat transfer ini tidak berjalan sesuai rencana:
Ekspektasi yang Terlalu Tinggi: Kritikus ini berpendapat bahwa ekspektasi yang ditanamkan pada Sancho terlalu tinggi, terutama dengan harga transfer yang luar biasa besar. Di Borussia Dortmund, bermain di sistem yang sangat berbeda, dengan lebih banyak ruang untuk eksploitasi dan tekanan yang tidak sebesar di Manchester United. Ketika tiba di Premier League, harus menghadapi intensitas yang jauh lebih tinggi dan ekspektasi dari klub serta para pendukung yang berharap langsung mendapatkan dampak besar.
Tekanan Bermain di Klub Besar: Mantan bintang Chelsea itu juga menyebut bahwa Sancho mungkin tidak siap menghadapi tekanan bermain di klub sebesar Manchester United. Meskipun Borussia Dortmund adalah klub besar, bermain di Manchester United adalah level yang berbeda. Di Old Trafford, ekspektasi untuk tampil konsisten di level tertinggi sangat besar, terutama ketika kamu dibeli dengan harga yang signifikan. Sancho, yang masih muda, tampaknya belum mampu mengatasi tekanan tersebut.
Adaptasi Taktis
Kurangnya Adaptasi Taktis: Salah satu aspek penting dari kritik ini adalah kurangnya adaptasi Sancho terhadap gaya permainan Manchester United. Ketika bermain di Dortmund, ia diberi kebebasan untuk bergerak dan berkreasi di lini serang. Namun, di United, peran dan posisi Sancho sering kali lebih terbatas, dan ia belum menemukan sinergi yang baik dengan para pemain lain di sekitarnya. Mantan pemain Chelsea ini menyoroti bahwa Sancho tampaknya belum memahami dinamika taktik di Manchester United atau bagaimana cara beradaptasi dengan kecepatan dan fisik Premier League.
Masalah Mentalitas dan Motivasi: Selain faktor teknis dan taktik, kritik juga datang pada sisi mentalitas Sancho. Menurut legenda Chelsea tersebut, salah satu faktor utama yang membedakan pemain sukses di Premier League dengan yang gagal adalah mentalitas dan motivasi. Para pemain yang sukses biasanya memiliki determinasi yang kuat dan mampu menghadapi tantangan dengan penuh percaya diri. Sancho, menurutnya, tampaknya masih berjuang untuk menemukan keyakinan diri yang diperlukan untuk bersaing di level tertinggi.
Baca Juga:
- Mohamed Salah Tebar Kode Bakal Tinggalkan Liverpool
- Erik Ten Hag Wajib Menangkan Laga Kontra Southampton
Perbandingan dengan Pemain Chelsea: Apa yang Bisa Dipelajari Sancho?
Sebagai mantan pemain Chelsea, sang legenda yang mengkritik Sancho mengungkapkan beberapa perbandingan dengan situasi di Chelsea, terutama tentang bagaimana klub Chelsea mengelola pemain muda dan transfer besar. Salah satu contoh yang ia sebutkan adalah Eden Hazard, yang datang ke Chelsea pada 2012 dengan harapan besar, namun mampu memenuhi ekspektasi dan berkembang menjadi salah satu pemain terbaik di dunia selama masa tinggalnya di Stamford Bridge.
Hazard tiba di Chelsea dengan reputasi sebagai salah satu talenta muda paling menjanjikan di Eropa, mirip dengan Sancho di Dortmund. Namun, perbedaan besar menurut kritikus ini adalah bagaimana Hazard mampu beradaptasi dengan tekanan dan gaya bermain Premier League, sementara tampaknya masih berjuang untuk menemukan pijakan yang stabil.
Situs ternama lapak303 hanya disini
Chelsea, selama bertahun-tahun, juga dikenal sebagai klub yang sabar dalam mengembangkan pemain muda. Kritikus ini menekankan bahwa mungkin Manchester United perlu memberikan lebih banyak waktu kepada Jadon Sancho untuk beradaptasi, serta memberikan lingkungan yang tepat agar ia bisa berkembang. Dia juga menyoroti pentingnya memiliki manajer yang tepat untuk membantu pemain muda, seperti yang dilakukan oleh Jose Mourinho dan Antonio Conte saat menangani Hazard di Chelsea.