
skorbolaindonesia – Persikmania, ada kabar gembira nih! Persik Kediri akhirnya resmi punya “jenderal” lapangan tengah baru: Williams Lugo. Gelandang serang asal Venezuela ini baru saja didatangkan dan diharapkan bisa jadi otak serangan Macan Putih di kompetisi BRI Super League musim ini.
Kehadiran Lugo ini ibarat kepingan puzzle yang hilang. Selama ini, lini tengah Persik sering dikritik karena kurang kreatif, dan sekarang solusinya sudah ada. Tapi, seperti efek domino, beresnya satu masalah justru memunculkan pekerjaan rumah (PR) baru di sektor lain.
Jadi, apa sebenarnya dampak kehadiran Lugo buat Persik? Yuk, kita bedah bareng-bareng!
Satu Masalah Beres: Lini Tengah Kini Punya ‘Pelayan’ Baru
Jujur saja, selama ini mesin serangan Persik seringkali “seret”. Bola sering mentok di tengah, dan para striker di depan jadi seperti “pengangguran” karena jarang banget dapat umpan matang yang enak.
Duo striker baru kita, Sylvain Atieda dan Jose Enrique, jadi korban utamanya. Mereka sebenarnya punya kualitas, tapi mau sebagus apa pun strikernya, kalau tidak ada yang kasih umpan bagus, ya susah juga cetak gol.
Nah, di sinilah Williams Lugo diharapkan jadi pahlawannya. Pemain yang musim lalu jadi andalan PSBS Biak ini punya semua yang dibutuhkan Persik:
- Jago Gocek: Skill individunya di atas rata-rata.
- Pintar Cari Ruang: Mobilitasnya tinggi, jadi susah dijaga lawan.
- Umpannya “Manja”: Punya visi bermain buat ngasih umpan-umpan terobosan yang memanjakan striker.
Dengan adanya Lugo, Telmo Castanheira juga bisa lebih fokus jadi gelandang bertahan, tugas utamanya buat merusak serangan lawan. Jadi, bisa dibilang, masalah kreativitas di lini tengah Persik sekarang sudah ada solusinya.
PR Baru Coach Ong: Menyatukan Para Striker
Setelah lini tengah aman, PR pelatih Ong Kim Swee belum selesai. Justru sekarang muncul tantangan baru: membuat lini depan jadi lebih kompak dan ganas!
Sekarang, para striker sudah tidak punya alasan lagi buat bilang “kurang suplai bola”. Dengan adanya Lugo sebagai pelayan, mereka dituntut untuk lebih tajam. Masalahnya, chemistry antar penyerang, baik asing maupun lokal, masih belum ketemu. Yandi Sofyan dan Wigi Pratama belum terlihat nyetel banget saat dipasangkan dengan Atieda atau Jose Enrique.
Buktinya apa? Coba perhatikan gol-gol Persik selama ini. Kebanyakan lahir dari skema bola mati, kan? Entah itu tendangan bebas atau sepak pojok. Jarang banget kita lihat Persik cetak gol cantik dari permainan terbuka yang rapi.
Di sinilah harapan besar digantungkan pada pundak Lugo. Dia tidak hanya diharapkan memberi umpan, tetapi juga menjadi penghubung yang bisa menyatukan para penyerang agar lebih cair dalam bermain.
Kini, tugas Coach Ong adalah meracik formula terbaik di lini depan, mumpung sudah ada kreator serangan sekelas Lugo. Kalau PR ini bisa diselesaikan, siap-siap saja melihat Macan Putih tampil lebih buas dan tidak hanya jago di bola-bola mati.