Shock Budaya! Mike Rajasa Kaget Lihat Tribune Merah Indonesia Sebelum Pemanasan Dimulai

skorbolaindonesia, Piala Dunia U-17 2025 kemarin menghadirkan banyak cerita menarik, tapi tidak ada yang lebih menarik daripada kisah pemain yang baru bergabung dengan Timnas Indonesia dan langsung merasakan shock budaya suporter!
Penjaga gawang Timnas Indonesia U-17, Mike Rajasa Hoppenbrouwers, membagikan pengalaman paling berkesan saat ia pertama kali menyaksikan langsung fanatisme suporter Indonesia. Bayangkan, ia merasa sangat takjub sejak laga pertama!
Mike Hoppenbrouwers memang menjadi pemain paling anyar yang Nova Arianto panggil. Kejuaraan ini juga menjadi ajang resmi pertama pemain FC Utrecht U-17 itu. Sebelumnya, ia pertama kali bergabung saat memenuhi panggilan Nova Arianto mengikuti TC Timnas U-17 di Bali pada Juli 2025. Lalu, ia langsung dilemparkan ke panggung global!
Adaptasi Ekstra Cepat: Dari Belanda Dingin ke Qatar Panas
Mike menceritakan proses adaptasinya yang serba cepat. Ia tiba di Qatar sudah larut malam. Oleh karena itu, ia tidak bisa mengikuti sesi latihan secara penuh keesokan harinya. Mike harus mendapatkan kesempatan untuk beradaptasi dengan cuaca panas Qatar.
“Lalu, saya juga beradaptasi dengan jadwal dan agenda yang telah disusun. Padahal, hari setelahnya, kami harus menghadapi pertandingan pertama di Piala Dunia U-17 2025 melawan Zambia,” kata Mike dikutip dari kanal YouTube FC Utrecht.
Sebagai pemain yang terbiasa berlatih di iklim sejuk Belanda (FC Utrecht), adaptasi terhadap panas dan perbedaan waktu adalah tantangan besar. Namun, ia menunjukkan profesionalisme dengan langsung berusaha menyesuaikan diri dengan agenda tim untuk menghadapi turnamen sebesar Piala Dunia U-17.
Syok Budaya Suporter: Merah Sudah Penuh Sebelum Pemanasan
Penjaga gawang berusia 16 tahun ini langsung mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan saat ia pertama kali tampil di Piala Dunia U-17 2025, terutama terkait dengan fanatisme suporter Indonesia.
Menurut Mike, ia sudah merasa sangat takjub sejak laga pertama. Sebab, sebelum mereka memulai pemanasan, tribune penonton sudah dipenuhi oleh suporter Timnas Indonesia U-17 yang didominasi warna merah!
“Saya pun harus duduk di bangku cadangan pada laga itu. Sebelum laga, saya sempat memantau kondisi lapangan. Saya belum sempat memulai sesi pemanasan, tetapi tribune penonton sudah penuh dengan suporter,” kata dia.
“Saya bisa mendengar mereka bernyanyi. Bagi saya, rasanya sangat menakjubkan. Saya belum pernah mendapatkan pengalaman yang sama seperti ini di mana pun sebelumnya,” ujar kiper berpostur 185 cm itu.
Analisis Fanatisme:
Fanatisme suporter Indonesia memang terkenal gila. Hal ini kontras dengan suasana pertandingan usia muda di Eropa, di mana biasanya hanya orang tua dan pemandu bakat yang hadir. Dukungan masif ini memberikan energi ekstra sekaligus tekanan besar bagi pemain diaspora. Energi tersebut adalah bukti bahwa pemain Timnas Indonesia memiliki dukungan yang tidak dimiliki negara lain.
Cerita Paspor Ibu: Proses yang Lancar Tanpa Naturalisasi
Mike turut membagikan cerita di balik mudahnya proses ia memperkuat Timnas Indonesia U-17 tanpa proses naturalisasi yang biasanya rumit. Menurut dia, itu tidak terlepas dari ibunya yang selalu menyimpan paspor Indonesia meskipun sudah menetap di Belanda.
“Ibu saya selama ini selalu menyimpan paspor Indonesianya meskipun sudah pindah dan menetap di Belanda. Saya pikir, itu sudah 25 tahun yang lalu. Jadi, ini membantu proses berjalan lebih mudah dan lancar,” katanya.
Mike menyebut kasus paspor seringkali menjadi penghalang utama bagi pemain muda diaspora. Beruntung, ia sudah memiliki paspor Indonesia sejak lama, yang membuat ia lolos dari birokrasi naturalisasi di usia junior.
Mengukir Laga Perdana: Debut yang Berakhir Kemenangan Sejarah
Mike Rajasa Hoppenbrouwers memang harus menunggu cukup lama untuk bisa mengukir penampilan resminya. Ia sempat dibangkucadangkan Nova Arianto pada dua laga perdana Grup H.
Pasalnya, Mike harus bersaing dengan kiper utama Timnas U-17, Dafa Al Gasemi. Dafa memang sudah cukup lama menjadi andalan Nova, bahkan saat ia masih memperkuat Timnas Indonesia U-16 di Piala AFF U-16 2024.
Kesempatan bermain pun baru tiba pada laga ketiga menghadapi Honduras U-17. Yang spesial, debut Mike bersama Garuda Muda berakhir dengan kemenangan bersejarah dengan skor 2-1! Ini menjadi kemenangan pertama Indonesia di panggung Piala Dunia U-17. Momen ini adalah bukti bahwa Mike siap bersaing dan memberikan kontribusi terbaik untuk Timnas Indonesia.




