Percaya Penuh Andre Onana, Manchester United Tidak Prioritaskan Beli Kiper Baru

skorbolaindonesia – Di tengah riuhnya spekulasi bursa transfer musim panas 2025, satu posisi yang tidak masuk dalam daftar prioritas belanja Manchester United adalah penjaga gawang. Meski sempat menuai kritik pada awal musim, Andre Onana kini berhasil membalikkan opini publik dan mendapatkan kepercayaan penuh dari manajemen, pelatih, dan rekan setimnya. Keputusan klub untuk tidak menjadikan posisi kiper sebagai prioritas transfer adalah bukti dari kepercayaan itu.

Mengapa Manchester United tidak lagi mencari kiper baru? Apa yang membuat Erik ten Hag dan jajaran pelatih merasa puas dengan performa Onana? Mari kita telusuri secara menyeluruh faktor-faktor di balik keputusan ini.

Onana Sempat Jadi Sasaran Kritik

Ketika Andre Onana didatangkan dari Inter Milan pada musim panas 2023 dengan nilai transfer sekitar £47 juta, banyak pihak menyambutnya dengan antusias. Ia diproyeksikan sebagai pengganti ideal untuk David De Gea yang meninggalkan klub setelah lebih dari satu dekade di bawah mistar.

Namun, masa adaptasi Onana di Premier League tidak berjalan mulus. Dalam beberapa bulan pertama, performanya dipenuhi kesalahan individual, terutama dalam distribusi bola dan antisipasi tembakan jarak jauh. Blunder di pertandingan Liga Champions melawan Bayern Munich dan Galatasaray sempat memicu keraguan besar terhadap kemampuannya.

Publik dan media pun mulai mempertanyakan keputusan klub yang begitu cepat melepas De Gea dan langsung mempercayakan posisi inti kepada kiper Kamerun tersebut.

Perubahan di Paruh Musim: Onana Menjawab Kritik

Segalanya mulai berubah memasuki paruh kedua musim 2023/2024. Onana mulai menunjukkan performa yang lebih stabil, percaya diri, dan konsisten. Ia tampil sebagai penyelamat dalam beberapa laga penting di Premier League dan FA Cup.

Statistik Onana di Paruh Kedua Musim 2023/2024:

  • Clean sheets: 9 dari 17 laga
  • Rata-rata penyelamatan per laga: 4,1
  • Distribusi bola sukses: 88%
  • Kesalahan fatal: 0
  • Penalti diselamatkan: 2

Salah satu momen paling berkesan adalah ketika Onana menyelamatkan penalti di menit akhir melawan Liverpool, menjaga kemenangan tipis 2-1 di Old Trafford. Sejak itu, kepercayaan suporter mulai kembali, dan pelatih Erik ten Hag terus memberinya dukungan penuh.

Kepercayaan Erik ten Hag: “Onana adalah Kiper Saya”

Ten Hag dan Onana memiliki hubungan kerja yang kuat sejak keduanya masih bersama di Ajax Amsterdam. Filosofi Ten Hag yang menuntut kiper untuk aktif dalam membangun serangan dari belakang sangat cocok dengan karakteristik yang dikenal sebagai “ball-playing goalkeeper”.

Dalam beberapa konferensi pers, Ten Hag berulang kali menegaskan dukungannya:

“Saya percaya pada Andre. Dia tahu ekspektasi di klub besar seperti ini. Dia menunjukkan mentalitas kuat dan sekarang dia adalah bagian penting dalam tim.”

Ten Hag juga mengindikasikan bahwa mendatangkan kiper baru justru akan mengganggu ritme dan keseimbangan yang mulai terbentuk di lini belakang United.

Tidak Ada Kiper yang Tersedia Sesuai Kebutuhan

Selain faktor performa, alasan lain Manchester United tidak memprioritaskan pembelian kiper adalah minimnya opsi yang benar-benar cocok. Beberapa nama yang tersedia di pasar seperti Giorgi Mamardashvili (Valencia) atau Diogo Costa (Porto) memang berkualitas, tapi akan menuntut biaya transfer besar dan belum tentu siap menjadi cadangan.

MU tidak ingin mengulang skenario dua kiper utama yang bersaing secara tidak sehat, seperti yang pernah terjadi di era De Gea – Dean Henderson. Mereka lebih memilih mempertahankan struktur yang sudah mulai stabil sebagai pilihan utama dan seorang kiper pelapis berpengalaman.

Baca Juga:

Posisi Cadangan: Fokus pada Pelapis, Bukan Pengganti

Alih-alih mencari kiper utama baru, MU lebih fokus mencari pelapis yang siap bermain saat dibutuhkan, bukan menggusur Onana.

Saat ini, posisi kiper cadangan ditempati oleh Altay Bayındır dan Tom Heaton. Namun, masa depan keduanya belum pasti. Bayındır jarang diberi kesempatan, sedangkan Heaton telah memasuki usia senja (38 tahun). Oleh karena itu, MU kemungkinan hanya akan mendatangkan satu kiper pelapis berpengalaman, semacam Jack Butland atau Alex McCarthy, tanpa menimbulkan tekanan bagi Onana.

Fokus Transfer ke Posisi Lain

Salah satu faktor utama mengapa posisi kiper tidak jadi prioritas adalah karena MU memiliki kebutuhan yang lebih mendesak di posisi lain, seperti:

  • Bek tengah: Untuk menggantikan Raphael Varane yang meninggalkan klub
  • Gelandang bertahan: Mendampingi atau menggantikan Casemiro
  • Striker pelapis: Sebagai pendamping Rasmus Højlund
  • Pemain sayap kanan: Mengisi kekosongan akibat ketidakpastian masa depan Antony dan Sancho

Dengan dana transfer yang terbatas, MU harus bijak dalam menentukan prioritas, dan posisi penjaga gawang bukanlah yang paling krusial saat ini.

Statistik Musim 2024/2025 Onana (hingga pekan ke-32):

  • Clean sheets: 13
  • Kebobolan per laga: 0,94
  • Penyelamatan sukses: 115
  • Distribusi bola sukses: 89,3%
  • Umpan panjang akurat per laga: 5,2
  • Penyelamatan dari dalam kotak penalti: 82%

Statistik ini menempatkan Onana sebagai salah satu dari tiga kiper terbaik di Premier League musim ini, bersaing dengan Alisson Becker dan Ederson Moraes. Ini membungkam kritik yang sebelumnya menuding terlalu ceroboh dan tidak cocok dengan intensitas sepak bola Inggris.

Dukungan Rekan Setim dan Mentalitas Juara

Pujian tidak hanya datang dari pelatih, tetapi juga dari rekan setim. Kapten Bruno Fernandes menyebut Onana sebagai:

“Salah satu pemain paling berpengaruh musim ini. Dia bukan hanya kiper, tapi juga pemimpin di belakang.”

Harry Maguire dan Lisandro Martínez, dua bek yang sering bermain di depannya, juga merasa lebih tenang karena Onana vokal, agresif, dan aktif memberi instruksi.

Sementara itu, Onana sendiri telah menunjukkan mentalitas juara, tidak pernah menyalahkan orang lain atas kesalahan, dan selalu berbicara terbuka kepada media tentang keinginannya untuk berkembang.

Kompatibel dengan Filosofi Klub Jangka Panjang

Manchester United ingin membangun tim dengan pendekatan yang modern dan progresif, termasuk dari posisi kiper. Onana menjadi bagian penting dalam visi tersebut. Ia membantu tim memulai serangan dari lini belakang, menciptakan overload di fase build-up, dan menjaga garis pertahanan tinggi.

Secara gaya bermain, Onana lebih dari sekadar shot-stopper — ia adalah playmaker terakhir, dan MU percaya bahwa kiper seperti ini adalah masa depan sepak bola modern.

Onana Adalah Pilar Masa Depan, Bukan Sekadar Kiper

Keputusan Manchester United untuk tidak menjadikan posisi penjaga gawang sebagai prioritas belanja di bursa transfer 2025 adalah sinyal kuat bahwa Andre Onana telah memenangkan kepercayaan klub secara penuh.

Meski sempat diragukan, ia menjawab kritik dengan performa gemilang, konsistensi, dan jiwa kepemimpinan yang semakin matang. Dengan pengalaman di level tertinggi, usia yang masih berada dalam puncak karier (29 tahun), dan kecocokan taktis dengan filosofi Ten Hag, Onana kini dianggap sebagai salah satu pondasi utama tim untuk musim-musim mendatang.

Fokus klub kini bukan lagi menggantikan Onana, melainkan mendukungnya dengan lini belakang yang lebih solid dan struktur tim yang lebih seimbang. Di bawah mistar, Manchester United telah menemukan sosok yang bisa diandalkan — dan itu adalah Andre Onana.

Ratna Devi adalah seorang profesional di bidang manajemen bisnis dengan pengalaman lebih dari 15 tahun. Setelah menyelesaikan pendidikan S1 di bidang Ekonomi di Universitas Indonesia, Ratna melanjutkan studi S2 di Universitas Gadjah Mada. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat dan semangat untuk terus belajar, Ratna telah membangun karier yang cemerlang di berbagai perusahaan ternama di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version