skorbolaindonesia – Halo Gengs pencinta sepak bola Tanah Air! Tentu saja, Pekan ke-15 BRI Super League 2025/2026 bakal menyajikan laga yang sangat tricky. PSIM Yogyakarta bakal sowan ke kandang Persijap Jepara di Stadion Gelora Bumi Kartini, Selasa (23/12/2025) jam 7 malam WIB.
Jujur saja, kalau melihat kondisi kedua tim, ibarat bumi sama langit, Sob. Pasalnya, tuan rumah Persijap sedang “sakit” parah. Bayangkan saja, Laskar Kalinyamat sudah kalah delapan kali berturut-turut! Akibatnya, rekor buruk ini membuat mereka terpuruk di zona merah (posisi 17) dengan hanya mengantongi 8 poin.
Sebaliknya, tim tamu PSIM sedang dalam performa terbaik (on fire). Laskar Mataram datang dengan kepala tegak karena duduk manis di posisi keenam klasemen dengan 22 poin. Selain itu, rekor mereka juga lumayan oke, yakni empat kali menang, dua seri, dan cuma dua kali kalah.
Akan tetapi, bola itu bundar, Bro! Di lapangan semua bisa kejadian. Oleh karena itu, yuk kita bedah kekuatan antarlini mereka yang bakal bikin laga ini seru habis.
1. Sektor Kiper: Adu Tembok Terakhir
Di kubu tuan rumah, ada Rodrigo Moura. Kiper asal Brasil ini bakal jadi tumpuan utama Persijap. Meskipun timnya sedang terpuruk, Moura sudah tampil sebanyak 11 kali. Sayangnya, gawang dia lumayan sering kebobolan, tercatat sudah kemasukan 19 gol dan cuma sekali clean sheet. Ini jelas menjadi PR berat buat Moura.
Di sisi lain, PSIM punya tembok yang lebih kokoh, yaitu Cahya Supriadi. Kiper muda andalan Timnas U-22 ini punya statistik yang lebih mentereng. Terbukti, dari 11 laga, Cahya sukses bikin 4 kali clean sheet dan cuma kebobolan 13 gol. Secara keseluruhan, di sektor ini PSIM sedikit lebih unggul.
2. Lini Belakang: Ujian Berat Tanpa Najeeb
Kabar buruk buat fans Persijap, Najeeb Yakubu tidak bisa main. Hal ini disebabkan karena dia masih kena sanksi kartu merah saat lawan Semen Padang. Tentu saja, kehilangan bek asal Niger ini sangat terasa. Namun tenang saja, masih ada Diogo Brito, Douglas Cruz, Rahmat Hidayat, dan bek muda Firman Ramadhan yang siap pasang badan.
Sementara itu di kubu PSIM, pelatih Jean-Paul van Gastel (JPVG) sepertinya bakal tetap percaya sama duet maut Franco Ramos dan Yusaku Yamadera di tengah. Selanjutnya, di sisi sayap ada Reva Adi Utama dan Raka Cahyana yang siap naik-turun membantu serangan. Pertahanan PSIM memang terkenal lebih disiplin musim ini.
3. Lini Tengah: Perang Kreativitas
Ini dia sektor yang bakal jadi kunci permainan. Persijap punya gelandang petarung seperti Wahyudi Hamisi dan Elvis Sakyi. Selain itu, mereka bakal dibantu Indra Arya dan Adzikry Fadlillah. Tugas mereka jelas, yaitu mematikan aliran bola PSIM secepat mungkin.
Akan tetapi, lini tengah PSIM itu sangat mewah, Bos! Ada maestro Ze Valente yang skill-nya tidak usah ditanya lagi. Dia bakal ditemani Rakhmatsho Rakhmatzoda dan Fahreza Sudin. Jika Hamisi cs gagal menempel ketat Ze Valente, maka bisa bahaya banget buat pertahanan Persijap.
4. Lini Depan: Mencari Gol Tanpa Top Skor
Persijap sedang pusing tujuh keliling. Pasalnya, bomber andalan sekaligus top skor mereka, Carlos Franca, harus absen karena hukuman kartu merah. Otomatis, beban mencetak gol ada di pundak Sudi Abdallah dan Rosalvo. Mampukah mereka memecahkan kebuntuan tanpa Franca?
Sebaliknya, PSIM sedang bahagia (happy). Striker jangkung asal Slovenia, Nermin Haljeta, lagi gacor dengan 4 gol dan 3 assist. Tidak hanya itu, ada juga Ezequiel Vidal dan Anton Fase yang lincah banget di sayap. Oleh sebab itu, lini belakang Persijap wajib siaga satu kalau tidak mau jadi lumbung gol.
Data & Fakta: Kenapa Laga Ini Lebih dari Sekadar 3 Poin?
Biar analisis kalian makin tajam, berikut tambahan data dan fakta menarik dari berbagai sumber sejarah pertemuan dan tren performa di liga:
-
Faktor Sejarah & Rivalitas Kalau kita flashback ke belakang, pertemuan Persijap dan PSIM itu selalu punya tensi tersendiri. Faktanya, keduanya adalah tim legendaris yang sudah eksis sejak era Perserikatan. Secara historis, Stadion Gelora Bumi Kartini memang angker buat tim tamu. Namun, tekanan mental akibat 8 kekalahan beruntun bisa membuat angkernya stadion malah jadi bumerang buat tuan rumah.
-
Efek Tangan Dingin Jean-Paul van Gastel Kehadiran pelatih asal Belanda ini di kubu PSIM membawa perubahan signifikan. Berdasarkan tren taktiknya, JPVG suka banget mainin penguasaan bola (possession football). Bahkan, statistik liga menunjukkan kalau tim asuhan JPVG biasanya punya persentase penguasaan bola di atas 55% saat lawan tim papan bawah. Hal ini kontras sama Persijap yang kemungkinan bakal main pragmatis.
-
Rapuhnya Menit Akhir Persijap Ada data menarik soal kebobolan Persijap musim ini. Ternyata, dari 19 gol yang bersarang di gawang Moura, mayoritas terjadi di 15 menit terakhir babak kedua. Ini menandakan kalau konsentrasi Laskar Kalinyamat sering ambyar saat fisik sudah mulai habis. Akibatnya, PSIM bisa memanfaatkan celah ini buat mencuri gol di injury time.
-
Keangkeran “Tanpa Franca” Absennya Carlos Franca bukan masalah sepele. Data menunjukkan kalau kontribusi gol Persijap musim ini hampir 40%-nya lahir dari aksi atau kreasi Franca. Tanpa dia, Persijap ibarat macan ompong. Sudi Abdallah memang punya kecepatan, tapi penyelesaian akhirnya belum setajam Franca.
-
Misi Menembus 4 Besar Buat PSIM, laga ini krusial banget. Jika menang, mereka bisa lompat ke posisi 4 besar, menggeser tim-tim di atasnya. Sementara itu buat Persijap, ini adalah laga hidup mati. Kalau kalah lagi, jurang degradasi makin dalam dan makin susah buat mereka untuk bangkit.
Kesimpulan Pertandingan
Di atas kertas, PSIM Yogyakarta diunggulkan menang tipis, mungkin dengan skor 1-0 atau 2-1. Alasannya adalah absennya pilar utama Persijap dan tren positif PSIM. Tapi ingat, Persijap main di kandang dan sedang kepepet. Tim yang lagi kepepet biasanya punya tenaga ekstra yang tidak masuk akal.
Kita tunggu saja, apakah Bumi Kartini bakal jadi kuburan buat Laskar Mataram, atau justru jadi panggung pesta pora tim tamu? Jangan lupa siapkan kopi dan cemilan buat nonton laga seru ini ya, Gengs!




