skorbolaindonesia – Tim nasional Spanyol kalah di set 16 besar Piala Dunia 2022. La Roja kalah atas Maroko pada pertandingan pagi hari Selasa (11/7/2022) malam. Ketidakberhasilan Spanyol pasti tidak terlepas dari figur pelatih Luis Enrique.
Pertandingan di antara Maroko dan Spanyol yang diadakan di Education City Fase, ke-2 team tidak berhasil cetak gol di saat reguler, dan laga masuk waktu perpanjangan dengan hasil seimbang tanpa gol.
Pada akhirannya, Maroko memenangi laga 3-0 lewat beradu penalti. Maroko sukses dalam 3 dari 4 sepakan penalti awalnya. Dalam pada itu, tiga penendang penalti terbaik Spanyol, terhitung kapten Sergio Busquets, tidak berhasil.
Sudah pasti, ketidakberhasilan Spanyol maju ke set perempat final Piala Dunia 2022 mendapatkan perhatian lebih, karena mereka tampil baik sekali di set pembuka penyisihan group, menaklukkan Kosta Rika 7-1 . Maka, apa yang terjadi dengan Spanyol?
Cadangan Morata
Alvaro Morata masuk dari kursi cadangan menantang Maroko. Morata masuk gantikan Asensio di menit ke-63. Walau sebenarnya, perform Morata di babak group masih bagus.
Morata cetak gol di ke-3 laga group dan sepantasnya jadi starter.
Apa lagi menyaksikan style permainan protektif Maroko, Morata jadi opsi, perlawanan tandukan Morata semakin kuat, dan Morata pintar cari sela dengan gerakan simpel di tempat penalti musuh.
Opsi starting XI
Enrique lakukan beberapa peralihan pada starting XI menantang Maroko. Marcos Llorente masuk sejak mulai beberapa menit pertama. Pada laga awalnya, status bek kanan telah dirotasi oleh Azpilicueta dan Carvajal.
Sejak mulai beberapa menit pertama, Enrique terus mainkan Ferran Torres. Lepas dari 2 gol dan performa bagus menantang Kosta Rika, performa Torres menantang Jerman dan Jepang menyebalkan.
Sama seperti yang telah disebut sebelumnya, yang paling penting sudah pasti Alvaro Morata. Enrique lebih sukai memakai “sembilan palsu” Marco Asensio di muka. Gagasannya gagal.
Menantang Maroko itu nyaris jadi tanding menantang Jepang untuk Spanyol, yang berusaha untuk mendapati pilihan di muka, tapi penggantian pemain Enrique sedikit punya pengaruh.
Saat Spanyol kesusahan, pilihan pertama kali yang diputuskan Enrique ialah mainkan Nico Williams. Selanjutnya ialah Ansu Fati. Ke-2 nya ialah winger. Enrique selalu gantikan Ferran Torres, Garvey dan Jordi Albara.
Ketika yang serupa, dari sisi style bermain, Enrique sedikit berbeda, Spanyol tetap bermain di sayap, mengharap dapat memberi permainan penuh pada kekuatan individu si pemain.
Gempuran minimal menengah
Spanyol mempunyai gempuran sedikitnya di tengah-tengah (27%). Menurut Whoscored, Spanyol tersering serang dari segi kiri (38%). Selanjutnya segi kanan (35%).
Pedri yang diharap jadi kemampuan khusus gempuran tengah Spanyol tidak memiliki daya, dan Garvey belumlah cukup dewasa untuk bermain di pertandingan penting menantang Maroko.
Walau sebenarnya, Spanyol mempunyai Koke sebagai pilihan untuk perkuat baris tengah, tetapi kapten Atletico itu terang bukan pemain mimpi Enrique.
Opsi Eksekutor
Enrique mengaku mendekati laga jika ia siap untuk beradu penalti Spanyol. Enrique biarkan beberapa pemain latihan sepakan penalti secara terbatas. Tetapi, hasilnya tetap kekalahan Spanyol.
Di menit ke-188, Enrique gantikan Sarabia. Pemain berumur 30 tahun itu siap jadi pelaksana eksekusi beradu penalti. Sarabia jadi pelaksana eksekusi pertama Spanyol, tetapi tidak berhasil.
Enrique sebetulnya punyai Morata yang dapat ambil penalti. Tetapi, Morata tidak terhitung dalam tiga pemain top. Disamping itu, Pedri bisa juga masuk daftar start.
Piala Dunia 2022 sebagai kelanjutan dari Enrique saat Piala Eropa 2022 yang datangkan beberapa pemain muda, tetapi tidak seluruh pemain yang dihadirkan ada pada keadaan terbaik.
Jeremy Pinault, Danny Olmo dan Ansu Fati masih usaha memperoleh perform terbaik untuk musim 2022/2023. Disamping itu, Ferran – Torres bukan opsi khusus Barcelona. Hal sama berlaku untuk Pablo Sarabia dari PSG.
Di lain sisi, ada banyak pemain yang tampil oke tetapi tidak masuk daftar. Tiga nama mencolok, yaitu David de Gea, Sergio Ramos, dan Thiago. Tetapi, ada Bryce Mendes, Iago Aspas, dan Mikel Merino yang tidak dilirik oleh Enrique.
Spanyol harus terima realita pahit tersisih dari Piala Dunia 2022. Selasa (12 Juni 2022) team bimbingan Luis Enrique bermain seri 0-0 lewat beradu penalti sesudah menaklukkan Maroko 0-0 di set 16 besar, Selasa (12 Juni 2022) Jepang) kalah atas Maroko dengan beda 3 point.
Spanyol betul-betul memimpin permainan dengan 73% kepenguasaan bola. Spanyol melepas 13 shooting, tetapi cuman satu yang pas target.
Sayang, Spanyol tidak berhasil cetak gol di waktu perpanjangan 120 menit waktu reguler.Dalam beradu penalti, tidak ada satu juga dari 3 penembak penalti Spanyol yang cetak gol.
Semenjak Piala Dunia 2022 belum diadakan
Semenjak Piala Dunia 2022 belum diadakan, banyak faksi yang menanyakan Spanyol. Masalahnya Enrique dipandang banyak lakukan kekeliruan dalam penyeleksian pemain.
Rasa pesimis itu pupus dengan kemenangan 7-0 Spanyol atas Kosta Rika di pertandingan pembuka mereka, saat banyak yang memandang La Furia Roja sebagai lawan serius untuk merampas gelar.
Tetapi, rekor Spanyol di beberapa pertandingan seterusnya turun, pada pucuknya Spanyol kalah atas Maroko dalam beradu penalti dan harus pulang bisa lebih cepat dari Qatar.
Sekarang, kritikan pada Enrique kembali.
Salah satunya surprise paling besar Enrique di Piala Dunia 2022 ialah mangkirnya bek veteran Sergio Ramos, pemain yang terbanyak tampil di scuad La Furia Roja.
Musim ini, Ramos sebetulnya seringkali berkunjung ke pertahanan Paris Saint-Germain, performnya dapat disebut bagus, tetapi Enrique punyai opini seseorang.
Sama seperti yang kita tahu, Ramos pintar cetak lemparan bebas.
Selainnya Ramos, ini kali Enrique memilih untuk tidak panggil penjaga gawang Manchester United De Gea.
De Gea kehilangan tempatnya
De Gea kehilangan tempatnya sebagai penjaga gawang opsi pertama Spanyol selesai Euro 2020 tempo hari, dengan Unai Simon sebagai penjaga gawang opsi pertama Enrique, diikuti Roberto Sanchez dan David Leia.
Walau perform Unai Simon di Piala Dunia 2022 ini kali tidak dapat disebutkan jelek, tetapi bila De Gea ada, kemungkinan perjalanan Spanyol akan makin jauh.
Seperti Ramos dan De Gea, Thiago tidak masuk ke gagasan Enrique, bahkan juga Thiago tidak kembali jadi pemain tengah unggulan Spanyol semenjak Piala Eropa 2020.
Thiago telah lama mangkir dari Liverpool karena cidera musim ini, yang jadi argumen paling besar kenapa Enrique tidak membawa ke Qatar.
Kehadiran Thiago dapat membuat pemain tengah asal Spanyol itu lebih inovatif dalam membuat kesempatan, dan menjadi alternatif yang oke untuk pemain tengah khusus Spanyol sekarang ini.