Tiga Juru Taktik Belanda di Liga 1: Siapa Paling “Nyetel”? Ternyata Ekspektasi Gagal Total!

Pelatih Belanda di Liga 1

Perbandingan Pelatih Belanda di Liga 1

 

skorbolaindonesia – Liga sepak bola kasta tertinggi Indonesia musim ini memang seru. Bukan cuma karena persaingan di papan atas, tapi juga karena kehadiran banyak muka asing di kursi kepelatihan. Nah, ada tiga nama beken dari Negeri Kincir Angin yang ikut meramaikan: Jan Olde Riekerink, Johnny Jansen, dan Jean-Paul Van Gastel.

Ketiganya datang membawa label “produk Belanda” yang terkenal dengan filosofi Total Football dan taktik menyerang. Tapi gimana hasilnya di lapangan sejauh ini? Ternyata, dari tiga nama tersebut, ada satu yang performanya paling bikin kaget (positif), dan dua lainnya malah bikin para penggemar geleng-geleng kepala.

Naga303

Jean-Paul Van Gastel: Yang Paling “Nyetel” dan Bikin Kaget!

Coba deh lihat posisi PSIM Yogyakarta di bawah komando Jean-Paul Van Gastel. Di tengah liga yang katanya ketat banget, PSIM justru duduk manis di posisi keempat klasemen sementara! Ini jelas performa yang sangat meyakinkan.

Setelah melalui 12 pertandingan, Laskar Mataram berhasil mengumpulkan 22 poin. Itu berarti mereka sukses mengantongi enam kemenangan, empat kali seri, dan cuma dua kali menelan kekalahan.

Kenapa Van Gastel Nyetel?

Publik Indonesia awalnya mungkin tidak terlalu mengenal Van Gastel seperti Riekerink atau Jansen. Tapi justru di sinilah letak kejutannya. Ia membawa pendekatan yang sangat pragmatis, mengutamakan soliditas di lini tengah, dan memanfaatkan kecepatan sayap.

Banyak analis mengatakan bahwa Van Gastel berhasil mengubah PSIM yang awalnya dikenal sebagai tim “medioker” menjadi kuda hitam yang sangat sulit dikalahkan. Dia fokus pada manajemen ruang dan transisi cepat. Hasilnya, PSIM bukan hanya efektif di kandang, tapi juga sering mencuri poin penting di laga tandang. Strategi ini menunjukkan bahwa Van Gastel melakukan adaptasi yang jauh lebih cepat terhadap iklim sepak bola Indonesia yang mengandalkan fisik dan pressing tinggi, dibanding dua kompatriotnya.

Ekspektasi Tinggi, Hasil Nol Besar: Jan Olde Riekerink

Jan Olde Riekerink adalah nama besar yang menjabat Dewa United. Ini adalah musim ketiganya menangani Banten Warriors. Sebagai hasilnya, penggemar Dewa United memiliki harapan setinggi langit. Mereka mengira Riekerink sudah paham betul karakter liga dan mampu membentuk tim yang konsisten.

Apalagi, Dewa United berhasil mendatangkan banyak pemain bintang baru di awal musim, seperti (asumsi: pemain-pemain yang top di liga saat ini, misalnya gelandang serang atau striker asing baru). Namun, kenyataannya justru mengecewakan.

Dari 12 pertandingan yang sudah mereka jalani, Dewa United hanya meraih dua kemenangan! Sisanya? Satu kali seri dan delapan kali kekalahan yang menyakitkan. Performa Dewa United di bawah Riekerink terlihat tidak konsisten. Mereka kesulitan mengimplementasikan filosofi passing pendek khas Belanda, dan lini pertahanan sering kali kebobolan karena kesalahan individu yang fatal. Ini menunjukkan bahwa Riekerink, meskipun sudah lama di liga, gagal menemukan formula yang pas untuk timnya di musim ini. Tekanan untuk mengganti Riekerink pun kini mulai menguat di media sosial suporter.

Johnny Jansen: Bali United yang Terlalu Labil

Dibanding Riekerink, performa Johnny Jansen bersama Bali United bisa dibilang sedikit lebih baik, tapi tetap jauh dari harapan. Bali United dikenal sebagai salah satu tim dengan materi pemain paling mewah dan stabil. Oleh karena itu, kedatangan Jansen diharapkan membawa Serdadu Tridatu kembali ke puncak klasemen.

Sayangnya, dalam 12 laga, Jansen hanya membawa timnya memenangkan tiga pertandingan. Sisanya, mereka mengantongi lima hasil seri dan menelan empat kekalahan. Bali United di bawah Jansen terlihat labil. Mereka kesulitan mempertahankan keunggulan dan sering kehilangan poin penuh di menit-menit akhir. Ini menunjukkan adanya masalah mental dan fokus di skuad yang seharusnya kuat. Gaya kepelatihan Jansen yang dinilai terlalu kaku dan kurang adaptif membuat pemain bintang di Bali United tidak mampu mengeluarkan potensi terbaik mereka.

Perbandingan Jelas Kinerja Pelatih Belanda (12 Laga)

Berikut adalah rangkuman kinerja mereka:

Pelatih & Klub Jumlah Laga Menang Imbang Kalah
Jean-Paul Van Gastel (PSIM YK) 12 6 4 2
Johnny Jensen (Bali United) 12 3 5 4
Jan Olde Riekerink (Dewa United) 12 2 1 8

Adaptasi Kunci Utama

Dari data di atas, kita bisa melihat jelas bahwa Jean-Paul Van Gastel menjadi pelatih Belanda yang paling sukses dan paling “nyetel” dengan atmosfer liga. Kunci suksesnya terletak pada kemampuan ia untuk beradaptasi, memanfaatkan sumber daya yang ia miliki, dan tidak memaksakan filosofi yang ngotot tapi tidak cocok. Sebaliknya, Riekerink dan Jansen justru menunjukkan bahwa nama besar dan pengalaman dari Eropa tidak menjamin kesuksesan di Asia Tenggara jika mereka gagal menemukan chemistry yang pas dengan tim dan liga.

AGEN BOLA TERPERCAYA Dewagg
Daftar disini >> Link Alternatif Dewagg