Alasan Mengapa Milan Terbagi Menjadi AC Milan & Inter Milan

AC Milan

Alasan mengapa Milan dipisah jadi AC Milan dan Inter Milan memikat untuk diulas. AC Milan dan Inter Milan sebagai dua club besar Italia. skorbolaindonesia.com

 

Dibalik persaingan ke-2 club itu, ke-2 nya memiliki riwayat yang memikat buat dibicarakan. Banyak pecinta sepakbola belum ketahui, argumen mengapa Milan dipisah jadi AC Milan dan Inter Milan.

 

Lalu mengapa begitu? Baca artikel ini sampai habis.

Sebelumnya, kota Milan cuma mempunyai satu club sepak bola, yaitu  Milan. Club itu dibangun oleh ekspatriat asal Inggris, Alfred Edwards dan Herbert Kilpin, pada 16 Desember 1899 lalu.

 

Dua figur itu sebagai argumen club ini memakai nama Milan. Pemicunya mereka ikuti budaya Inggris, dengan mengikutkan nama kota dalam suatu club, daripada nuansa Italia yaitu Milano.

 

Tetapi pemerintahan Fasis Mussolini yang berkuasa sepanjang 1922-1943 memaksakan nama club ditukar jadi Milano. Namun tetap saja nama club itu kembali memakai nama Milan.

 

Pada periode itu, Milan Football and Cricket Klub dikenali sebagai salah satunya club kuat di Italia. Faktanya ialah mereka sanggup 3x memenangkan sepakbola Italia, yaitu pada 1901,1906, dan 1907.

 

Walau prestasi mengkilat itu tidak jadi segala hal berjalan lancar. Selesai perolehan itu. Club kebanggan warga Milan ini pecah. skor bola indonesia

 

Diperhitungkan, pemecahan itu karena masalah konsep. Beberapa pejabat club memiliki misi yaitu, club yang memiliki nuansa Italia dengan berisi kedalaman tim yang dari Italia.

 

Di sisi lain, ada pengurus club inginkan club Milan ini jadi club yang terbuka untuk pemain sepak bola luar negeri. Sampai buah dari persoalan itu, lahirlah team namanya Inter Milan, pada 9 Maret 1908.

 

Sekarang ini riwayat sudah terukir, pada akhirannya persaingan ke-2 club Milan yaitu Milan dan Inter Milan sering jadi derby terpanas. Adapun pertandingan ke-2 team ini dikenali bernama Derby della Madonnina.

 

Asal – Usul AC Milan Yang Adalah Barisan Ultras Tertua di Italia

 

Menguak asal mula ultras AC Milan yang disebut barisan ultras paling tua di Italia. Untuk pecinta sepakbola, istilah ultras telah taka sing kembali.

 

Pada umumnya, ultras bisa disimpulkan sebagai satu kelompok simpatisan fanatik dari satu club. Sekarang ini nyaris tiap club sepakbola mempunyai ultrasnya masing-masing. Sementara club asal Italia, AC Milan jadi club yang memulai istilah ultras ini ada.

 

Lalu, bagaimana asal mula ultras AC Milan? Berikut penuturannya:

 

Asal mula ultras AC Milan

 

AC Milan dikenali mempunyai barisan ultras paling tua di Italia. Ultras AC Milan pertama kalinya ada pada 1968, yang dinamakan Fossa dei Leoni (FDL).

 

Seperti sebuah ultras, mereka mempunyai arah untuk menyemarakkan dan memberikan dukungan club pada sebuah laga. Mereka lakukan koreografi, menyanyikan yel-yel, menghidupkan flare, sampai mempersiapkan semua atribut untuk kebanggaan team tersayang.

 

Ultras di Italia punyai adatnya sendiri. Mereka lakukan pertarungan dengan ultras yang lain dan ambil bendera barisan ultras yang kalah sebagai bukti kemenangan.

 

Tetapi, adat yang dibikin justru dipungkiri oleh FDL. Seorang simpatisan garis keras AC Milan justru lambaikan bendera Viking Juve (ultras Juventus) saat sebelum laga selesai.

 

Dalam ketentuan, tiap ultras di Italia dapat memperoleh bendera ultras yang lain dengan pertarungan terbuka. Bendera ultras Juventus itu didapat dengan seorang ultras Milan lewat mengambil.

 

Ultras Juventus tidak terima. Selanjutnya mereka mencegat dan mengambil bendera FDL, saat sebelum mereka melihat laga Milan versus PSV di Liga Champions.

 

Permasalahan semakin panas, karena FDL memberikan laporan hal itu ke polisi. FDL dipandang telah 2x menyalahi ketentuan ultras di Italia.

 

Hingga FDL mengatakan mundur dan membuat barisan baru yang namanya Guerrieri Ultras. Demikianlah asal mula ultras AC Milan yang disebut barisan ultras paling tua di Italia. Mudah-mudahan berguna!

Baca Juga :

Kore Keras AC Milan Yang Tidak Mau Sekandang Lagi Dengan Inter Milan

Ini code keras AC Milan yang tidak ingin sekandang kembali dengan Inter Milan akan dibahas pada artikel kali ini. Dua club kelas atas Liga Italia, Milan dan Inter Milan sebagai pesaing sekota yang mempunyai satu stadion kandang yang serupa, yaitu San Siro.

San Siro sebagai stadion yang dibuat pada 1925 dan memulai dipakai pada 1926. Stadion San Siro sebelumnya sebagai kandang punya AC Milan saja.

 

Tetapi pada 1935, Milan jual San Siro ke pemerintahan Kota Milan. Karena itu, Inter Milan turut menggunakan San Siro sebagai kandang mereka dengan sewa dan team itu memberikan nama sebagai Giuseppe Meazza.

 

Sebelumnya sempat dipugar pada 2016 lalu, beritanya San Siro atau Giuseppe Meazza akan ditumbangkan atas persetujuan dua club kota Milan itu. Pemilik AC Milano dan Inter Milan setuju untuk merubuhkan stadion yang saat ini dan akan membuat stadion yang baru di lokasi yang serupa.

 

Dikutip dari Fasedb, Selasa (14/02/2023) gagasan pembangunan stadion baru ini akan diawali pada 2024 dengan durasi waktu pembangunan kira-kira 3,lima tahun. Bertepatan dengan stadion baru, di sekelilingnya akan dibuat bangunan komersil dan retail dan fasilitas wisata dan ruangan hijau mulai 2030. Diprediksi pembangunannya akan makan dana sampai 1,2 miliar euro.

 

Mencuplik dari Football Italia, di akhir Januari lalu, Presiden Milan, Paolo Scaroni mengatakan jika Rossoneri akan suka hati bekerja sendiri andaikan stadion baru tidak dibuat di San Siro.

 

Belakangan ini, Steven Zhang sebagai presiden Inter Milan ajak presiden Milan Garry Cardinale untuk berjumpa mengulas project stadion itu. Tetapi AC Milan tidak memberi tanggapan apapun itu berkaitan ajakan ini.

 

Football Italia mengatakan bila tidak ada tanggapan dari Milan atas ajakan Inter ini sebagai wujud code keras jika AC Milan tidak ingin kembali satu kandang dengan Inter Milan. Walau tidak ada verifikasi langsung dari faksi AC Milano atas informasi ini, tetapi kemelut di antara ke-2 team ini mulai ada.

Tersebut code keras AC Milan yang tidak ingin sekandang kembali dengan Inter Milan.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version